
Perjumpaan yang Mengubah
Perkembangan teknologi saat ini membuat intensitas perjumpaan kita dengan orang lain begitu mudahnya untuk dilakukan. Melalui banyak cara kita bisa berjumpa dengan siapapun, baik melalui media sosial ataupun berjumpa secara langsung karena kemudahan transportasi dan juga tersedianya tempat-tempat yang menarik, nyaman dan sekaligus “aman” untuk menghabiskan waktu dan saling bercengkrama dengan orang-orang yang terkasih. Tetapi, kemudahan-kemudahan ini juga membangun “tembok-tembok” yang membuat kita menjadi pribadi yang pemilih, kita dengan mudah bisa mengatur dengan siapa saja kita mau atau tidak mau berjumpa untuk membangun relasi.Perkembangan teknologi saat ini membuat intensitas perjumpaan kita dengan orang lain begitu mudahnya untuk dilakukan. Melalui banyak cara kita bisa berjumpa dengan siapapun, baik melalui media sosial ataupun berjumpa secara langsung karena kemudahan transportasi dan juga tersedianya tempat-tempat yang menarik, nyaman dan sekaligus “aman” untuk menghabiskan waktu dan saling bercengkrama dengan orang-orang yang terkasih. Tetapi, kemudahan-kemudahan ini juga membangun “tembok-tembok” yang membuat kita menjadi pribadi yang pemilih, kita dengan mudah bisa mengatur dengan siapa saja kita mau atau tidak mau berjumpa untuk membangun relasi.
Mengenang Dikau, Wahai Pahlawan
Saya yakin sedikit sekali –bahkan hampir tidak ada- orang yang keberatan jika ia disebut sebagai pahlawan. Tentu ada perasaan bangga, dihormati, dan dihargai. Serasa tidak sia-sia semua jasa dan pengorbanan yang sudah dilakukannya untuk bangsa dan orang lain. Memang, ada saja segelintir orang yang tidak (atau belum) bersedia menyandang predikat pahlawan karena alasan tertentu. Penyebabnya bisa saja karena ia sendiri merasa tidak/belum layak atau karena ia menyadari bahwa predikat pahlawan yang dikenakan kepadanya hanya faktor belas kasihan atau sekedar balas jasa. Atau yang lebih parah lagi sebagai julukan untuk melecehkan. Contohnya adalah istilah ‘pahlawan kesiangan’ untuk menyebut mereka yang sok jadi pahlawan. Kata ‘pahlawan’ berasal dari bahasa Sansekerta ‘phala’ yang bermakna hasil atau buah. Konon kata ‘pahlawan’ juga berasal kata ‘pahala-wan’, yang berarti orang yang berbuat pahala, jasa, atau kebaikan bagi sesama. Dengan kata lain, seseorang baru dapat dikatakan sebagai pahlawan jika ia berani berjuang membela kebenaran dan keadilan, bahkan berani mengorbankan nyawanya demi kebaikan dan kepentingan banyak orang, bangsa dan negara.Saya yakin sedikit sekali –bahkan hampir tidak ada- orang yang keberatan jika ia disebut sebagai pahlawan. Tentu ada perasaan bangga, dihormati, dan dihargai. Serasa tidak sia-sia semua jasa dan pengorbanan yang sudah dilakukannya untuk bangsa dan orang lain. Memang, ada saja segelintir orang yang tidak (atau belum) bersedia menyandang predikat pahlawan karena alasan tertentu. Penyebabnya bisa saja karena ia sendiri merasa tidak/belum layak atau karena ia menyadari bahwa predikat pahlawan yang dikenakan kepadanya hanya faktor belas kasihan atau sekedar balas jasa. Atau yang lebih parah lagi sebagai julukan untuk melecehkan. Contohnya adalah istilah ‘pahlawan kesiangan’ untuk menyebut mereka yang sok jadi pahlawan. Kata ‘pahlawan’ berasal dari bahasa Sansekerta ‘phala’ yang bermakna hasil atau buah. Konon kata ‘pahlawan’ juga berasal kata ‘pahala-wan’, yang berarti orang yang berbuat pahala, jasa, atau kebaikan bagi sesama. Dengan kata lain, seseorang baru dapat dikatakan sebagai pahlawan jika ia berani berjuang membela kebenaran dan keadilan, bahkan berani mengorbankan nyawanya demi kebaikan dan kepentingan banyak orang, bangsa dan negara.
Merenungkan (ulang) makna hidup
Setelah kecelakaan yang terjadi pada pesawat Lion Air Senin lalu, mungkin sebagianSetelah kecelakaan yang terjadi pada pesawat Lion Air Senin lalu, mungkin sebagianorang kembali berhenti sejenak dari aktivitas rutinnya dan mulai merenung. Perginyaratusan korban meninggalkan kerabat mereka mengingatkan kita bahwa waktu hidupmanusia memang tidak terduga. Berakhirnya juga tidak bisa direncanakan. Caranya puntidak bisa dipilih.