
Tiada yang Mustahil
Masih ingatkah Saudara dengan film “Mission Impossible”? Film yang berkisah tentang sebuah tim intelijen yang ditugaskan khusus untuk menyelesaikan hal-hal yang dianggap sulit untuk dilakukan bahkan boleh dikatakan mustahil. Namun toh, akhirnya tim ini dapat menunaikan tugas tersebut dengan baik, karena adanya kerja keras serta kerja sama tim, dan tentu saja didukung dengan rasa percaya diri dan optimisme. Hal yang serupa saya rasakan ketika menyaksikan film “Avengers: Endgame” yang rilis perdana beberapa hari yang lalu. Sebelumnya, sempat saya membayangkan bagaimana cara para superhero kelak mengalahkan seorang tokoh antagonis bernama Thanos -yang nyaris mustahil bisa dikalahkan-? Seraya membayangkan hal itu, saya teringat kisah tentang perjuangan seorang Daud yang bertubuh kecil dan masih ‘kemerah-kemerahan’ ketika berhadapan dengan Goliat, seorang pahlawan perang berbadan besar dan tinggi. Toh, Daud akhirnya bisa menang! Bagaimana bisa? Karena Daud berperang dengan mengandalkan kuasa dan pertolongan Tuhan (bdk. 1 Sam. 17:45-47). Bagi Daud, berlaku keyakinan “Nothing is impossible with God”.
Gembira Sesaat?
Pemilu edisi tahun ini memperlihatkan suasana yang meriah. Warga Negara Indonesia berduyun-duyun dengan antusiasme tinggi mendatangi TPS-TPS. Tidak saja demi menyumbangkan suara bagi pemerintahan 5 tahun mendatang, tapi juga diisi dengan ajang silaturahmi. Ada yang bertemu dengan orang yang sudah lama tidak dijumpai, ada yang bercengkrama ramah dengan tetangga dari lingkungan sekitar, dan banyak pemandangan indah lainnya terekam dalam benak masyarakat. Ada yang datang dan setelah mencoblos langsung meninggalkan arena, namun tak sedikit pula yang tetap tinggal dan ngobrol di sana, seraya menantikan proses penghitungan suara. Singkatnya, peristiwa ini mencatatkan kesenangan di hati masyarakat.
Merasakan Cinta Tuhan
Seorang perempuan muda bernama Stella jatuh cinta pada seorang laki-laki tampan yang dijumpainya di rumah sakit. Nama laki-laki itu Will. Mereka berdua adalah penghuni rumah sakit, ada dalam tindakan perawatan khusus untuk penyakit paru-paru yang mereka alami. Karena sakit itu, mereka harus ada dalam jarak 1.5 meter supaya tidak saling menularkan bakteri.