Merasakan Cinta Tuhan
Seorang perempuan muda bernama Stella jatuh cinta pada seorang laki-laki tampan yang dijumpainya di rumah sakit. Nama laki-laki itu Will. Mereka berdua adalah penghuni rumah sakit, ada dalam tindakan perawatan khusus untuk penyakit paru-paru yang mereka alami. Karena sakit itu, mereka harus ada dalam jarak 1.5 meter supaya tidak saling menularkan bakteri.
Dalam satu peristiwa, Will dan Stella berjalan ke luar rumah sakit, walaupun sedang turun salju tipis. Mereka menemukan sebuah danau yang membeku dan mencoba berseluncur di atas lapisan es danau itu. Kejadian naas pun terjadi, Stella jatuh di lapisan es yang kemudian retak dan Stella tenggelam.
Will berusaha menolong Stella. Ia melawan sakitnya untuk menolong Stella. Setelah berhasil menarik badan Stella ke permukaan, Will memberikan pertolongan dengan nafas buatan kepada Stella. Will tahu bahwa tindakannya itu bisa membuat Stella tertular bakteri dari sakitnya, dan juga sebaliknya. Karena tindakannya, Stella pun selamat dan mereka berdua segera dibawa kembali ke rumah sakit. Tindakan berani dari Will menyelamatkan hidup Stella, dan mereka berdua dinyatakan tidak saling menulari penyakit.
Karena cinta, orang bisa melakukan hal nekat untuk menyelamatkan kekasihnya. Karena cinta, apapun resikonya akan ditanggung untuk merasakan kebahagiaan bersama orang yang dikasihi. Karena cinta, maka Tuhan Yesus datang ke dunia ini bagi kita, umat manusia.
Cinta dari Tuhan Yesus tidak hanya perkataan, yang berupa ajakan (Mat. 11: 28), ajaran (Mat. 5: 44), nasehat (Luk. 6: 37), dan juga jaminan hidup kekal (Yoh. 3: 16). Tuhan Yesus menyatakan cinta-Nya dengan tindakan, yaitu menyembuhkan orang sakit (Mat. 4: 24), memberi makan orang yang lapar (Luk. 9: 16-17), membangkitkan orang mati (Yoh. 11: 43-44), dan rela menderita hingga mati disalib. Yang membedakan Tuhan Yesus dengan orang-orang lain adalah Dia tidak mati selama-lamanya, tapi bangkit dan hidup! Itulah Tuhan kita. Ia tidak hanya mencintai kita dengan perkataan dan tindakan, tapi Tuhan Yesus menyelamatkan kita dari dosa dan maut.
Di minggu Palmarum ini, kita mulai menyiapkan diri untuk napak tilas penderitaan, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus. Kita akan kembali merasakan cinta Tuhan Yesus untuk menyelamatkan umat manusia dan dunia yang begitu dikasihi-Nya. Mari, kita rasakan kembali cinta kasih Tuhan lewat pada ibadah Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi dan Minggu Paskah!
@manda_ruyo (Cermin - Warta Jemaat, 14 April 2014)