• foto2
  • gki7

Jadwal Ibadah Minggu


 GKI SERPONG
Ibadah Umum     
 ♦  Onsite  :  Minggu - 06:00 | 08:00 | 10:30 | 17:00 WIB
 ♦  Streaming : youtube logo
Ibadah Kategorial
 ♦  Batita : Minggu - 08:00 | 10:30 WIB
TK A & TK B : Minggu - 08:00 | 10:30 WIB
Anak (Kelas 1 - 6 SD) : Minggu - 08:00 | 10:30 WIB
The Blessing Kids (TBK) : Minggu - 10:30 WIB
Tunas Remaja : Minggu - 10:30 WIB
Remaja : Minggu - 08:00 WIB
Pemuda : Sabtu - 17:00 WIB (Minggu ke-1 & 3)
Komisi Usia Lanjut : Sabtu - 16:00 WIB (Minggu ke-2)
Lokasi : Click Here

 POS JEMAAT CIKOLEANG
Ibadah Umum : Minggu - 09:00 WIB
Ibadah Kategorial    
Balita : Minggu - 09:00 WIB
Anak : Minggu - 09:00 WIB
Remaja & Pemuda : Minggu - 07:00 WIB
Lokasi : Click Here

 POS KEBAKTIAN FORESTA
Ibadah Umum : Minggu - 09:00 WIB
Ibadah Kategorial    
Balita : Minggu - 09:00 WIB
Anak : Minggu - 09:00 WIB
Lokasi : Click Here

Mengabarkan Injil, Menjadi Saksi

Media sosial menjadikan kita bisa berperanan apa saja. Salah satunya sebagai penyebar berita; entahkah berita yang baik atau hoax. Berita-berita yang kita sebarkan tentu mestilah kita sebarkan dengan mempertimbangkan berbagai hal, bukan yang mengandung fitnah, kebencian atau yang tidak sopan. Oleh karena itu perlu kita mengertahui kebenaran sebuah kabar sebelum kita mengirimkannya kepada orang lain. Selalu: pikirkanlah sejenak: apakah kabar itu membangun atau meruntuhkan. Apakah kabar itu bermakna atau hanya merupakan cerita kosong, atau bahkan berita bohong.Media sosial menjadikan kita bisa berperanan apa saja. Salah satunya sebagai penyebar berita; entahkah berita yang baik atau hoax. Berita-berita yang kita sebarkan tentu mestilah kita sebarkan dengan mempertimbangkan berbagai hal, bukan yang mengandung fitnah, kebencian atau yang tidak sopan. Oleh karena itu perlu kita mengertahui kebenaran sebuah kabar sebelum kita mengirimkannya kepada orang lain. Selalu: pikirkanlah sejenak: apakah kabar itu membangun atau meruntuhkan. Apakah kabar itu bermakna atau hanya merupakan cerita kosong, atau bahkan berita bohong.

“Dilarang Malas !”

Membaca judul di atas mungkin sebagian dari kita akan merasa aneh, apalagi jika kita melihat tulisan seperti itu terpampang di tempat umum. Semakin terasa aneh. Itulah juga yang saya rasakan ketika saya pertama kali melihatnya menghiasi ruang lobby sebuah kantor. Dalam hati segera saya mengatakan, “aneh-aneh saja si pemilik kantor ini”. Sebab, selama ini yang biasa saya jumpai di tempat-tempat umum adalah tulisan-tulisan: “Dilarang Merokok”, “Dilarang Buang Sampah di Sini”, “Dilarang Membuat Gaduh”, “Dilarang Parkir di Depan Pintu”, “Dilarang Kencing di Sini”, dan dilarang-dilarang yang lain. Belum pernah saya menjumpai tulisan yang berbunyi “Dilarang Malas!”, kecuali di kantor tersebut.Membaca judul di atas mungkin sebagian dari kita akan merasa aneh, apalagi jika kita melihat tulisan seperti itu terpampang di tempat umum. Semakin terasa aneh. Itulah juga yang saya rasakan ketika saya pertama kali melihatnya menghiasi ruang lobby sebuah kantor. Dalam hati segera saya mengatakan, “aneh-aneh saja si pemilik kantor ini”. Sebab, selama ini yang biasa saya jumpai di tempat-tempat umum adalah tulisan-tulisan: “Dilarang Merokok”, “Dilarang Buang Sampah di Sini”, “Dilarang Membuat Gaduh”, “Dilarang Parkir di Depan Pintu”, “Dilarang Kencing di Sini”, dan dilarang-dilarang yang lain. Belum pernah saya menjumpai tulisan yang berbunyi “Dilarang Malas!”, kecuali di kantor tersebut.

Asumsi

Belakangan ini berita tentang gugatan cerai Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama viral di berbagai media sosial. Tak sedikit orang mengomentarinya, terutama kalangan Kristen. Banyak yang menyayangkan hal itu terjadi, padahal belum tentu hal itu terbukti kebenarannya.

Manusia memang makhluk unik. Dalam ketidaktahuannya ia sering berperan sebagai orang yang tahu tentang kebenaran. Tak mengherankan jika komentar yang dilontar-kannya pun didasarkan pada apa yang seakan benar menurutnya, walaupun belum teruji secara utuh. Begitulah yang tercermin dalam ungkapan Natanael ketika bertanya kepada Filipus, “Mungkinkah sesuatu yang baik berasal dari Naza-ret?” (Yohanes 1.46) Pertanyaan ini sebetulnya mau menyanggah cerita yang disampaikan Filipus mengenai Yesus, yang teramat antusias kala berjumpa dengan Yesus. Memang perkataan Filipus mengandung ketidakcermatan (atau kekeliruan), yaitu dengan menyebut Yesus berasal dari Nazaret. Hal ini membuat Natanael berasumsi Filipus memberitakan sesuatu yang keliru, dan mempertanyakannya. Dalam hal ini Natanael berusaha memperbaiki pernyataan Filipus, namun ia sendiri tak sadar bahwa sesungguhnya ia tidak mengetahui fakta tentang asal Yesus, yang dilahirkan di Betlehem, bukan di Nazaret. Ini membuat usaha perbaikan Natanael menjadi tidak sahih; tidak mendatangkan manfaat.

AgusWijaya
Pdt. Agus Wijaya
YonatanW
Pdt. Yonatan Wijayanto
Yosi
Pdt. Yosias N Wijaya
Manda
Pdt. Manda L Dandel
Marfan
Pdt. Marfan F Nikijuluw

Info Kontak: GKI Serpong

Giri Loka 2 Jl. Gunung Merbabu Blok R
BSD City Serpong

Koordinat GPS: 5:60 16,58,7" E: 1060 40' 16.6"
Telp (021)-5370366, Fax : (021)-5372125
WA: 0818-0442-1991

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Badan Hukum

 

GEREJA KRISTEN INDONESIA SERPONG
Badan Hukum : SK Dirjen Bimas Kristen Depag. RI No: DJ III/Kep/HK.00.5/55/719/2007
DEPAG : NOMOR DJ III/Kep/HK.00.5/64/977/2004

Pengunjung

Flag Counter