Mengajarkan Injil? Siap? Siap Berani?
Saat teduh
Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya
Nyanyian Umat
PKJ 183 – Mari Sebarkan Injil
Mari sebarkan Injil ke seluruh dunia;
mari kabarkan nama Yesus Mahamulia.
Besar kasih-Nya bagiku dan bagi kita
semua, Dia mati bagi umat manusia.
Mari sebarkan, hai mari wartakan;
keselamatan oleh Tuhan tiada terperi,
dan teruskan serta beritakan
rahmat Ilahi dalam Yesus diberi.
Bukalah hatimu, mari terima Dia.
Buanglah congkakmu dan tetaplah percaya.
Dekaplah Yesus Tuhanmu agar hidupmu
berseri; s’gala puji bagi Tuhan diberi.
Bacaan I: 2 Raja-raja 15.1–7
Pesan yang penting dalam perikop ini
Uzia dilantik Tuhan menjadi Raja Israel dan memerintah dalam waktu yang cukup lama, yakni 52 tahun. Di awal pemerintahannya, ia menunjukkan kinerja yang baik dan berkenan kepada Tuhan. Akan tetapi lambat laun ia mulai terkontaminasi dan membiarkan bukit-bukit pengorbanan tetap dijadikan sebagai sarana penyembahan bagi umat, sehingga menimbulkan murka Tuhan.
Uzia memang melakukan hal benar di mata Tuhan, namun tidak menghilangkan apa yang tidak disukai Tuhan. Itu dianggap menjalani ketaatan setengah hati. Tidak utuh dan sungguh-sungguh.
Bagian ini memberi pesan agar serius terhadap praktek memberlakukan firman Tuhan. Jangan berspekulasi, juga berkompromi dengan hidup berpolitik, yang akhirnya mengorbankan nilai kebenaran Tuhan.
Doa Pembuka
Dipimpin seorang anggota keluarga
Mazmur 61
Bacalah bagian ini dengan beberapa cara
- Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
- Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan
- Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan
Bacaan II: Matius 10.5-15
Pesan melalui perikop
Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan Kerajaan Allah dengan kuasa, hidup sederhana, dan bergantung penuh pada penyertaan Allah. Mereka dipanggil untuk membawa damai, tetapi juga tegas menolak bila Injil ditolak.
Tentang hal ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).
Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:
- Kala memutuskan menjadi murid Yesus, apakah kita siap diutus memberitakan Injil?
- Apakah yang kita bayangkan ketika diminta memberitakan Injil? Pekerjaan seperti apakah yang harus kita lakukan?
Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:
- Pernahkah kita menawarkan sesuatu yang baik kepada orang lain, tapi kemudian ditolak oleh orang itu? Bagaimana perasaan kita?
- Setelah “berkorban” dengan mengendalikan diri, hidup dalam penyerahan kepada Tuhan, kemudian ternyata jerih payah kita ditolak, apa yang akan kita lakukan? Protes kepada Tuhan? Bersedia terus memberitakan Injil?
Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:
- Apapun terjadi, semangat kita menjalani panggilan sebagai murid harus tetap kuat. Untuk itu kita harus terus terhubung dengan Roh Kudus yang membakar semangat kita dalam melaksanakan perintah-Nya
Doa Bersama
Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:
- Kegiatan bulan keluarga di akhir pekan ini, supaya bisa diikuti sebanyak mungkin umat dan mereka memperoleh manfaat dari apa yang didengarkannya
- Kerinduan untuk terus menjadi murid Kristus dengan semangat mengabarkan Injil bagi setiap domba yang terhilang
Nyanyian Umat
PKJ 184 – Nama Yesus Termulia
Nama Yesus termulia
di atas segala nama,
agar di dalam nama-Nya
semuanya menyembah.
Yang di bumi dan di sorga
tekuk lutut memuliakan.
S’gala lidah pun berkata:
Yesus Kristus itu Tuhan.
Terpuji nama-Nya,
terpuji nama-Nya,
sembah dan pujilah
Raja alam semesta.
Yang di bumi dan di sorga
tekuk lutut memuliakan.
S’gala lidah pun berkata:
Yesus Kristus itu Tuhan.
Masih banyak manusia
yang tak mengenal nama-Mu,
suruh hamba yang setia
kerja dan bertekun.
Tuhan, pakailah diriku
menyebarkan kes’lamatan.
Kata dan perbuatanku
mencerminkan firman Tuhan.
Terpuji nama-Nya,
terpuji nama-Nya,
kupuji, kusembah
Raja alam semesta.
Tuhan, pakailah diriku
menyebarkan kes’lamatan.
Kata dan perbuatanku
mencerminkan firman Tuhan.

Komentar Anda