GOD Who Cares

NYANYIAN PEMBUKA

Allah Peduli

 

Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti

Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini

Satu perkara yang kusimpan dalam hati

Tiada satu pun kan terjadi tanpa Allah peduli

Allah mengerti, Allah peduli

Segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah dibiarkan-Nya

Ku bergumul sendiri sbab Allah mengerti

 

DOA PEMBUKA

Dipimpin oleh salah satu anggota keluarga

 

BACAAN ALKITAB   

Mazmur 111

Imamat 14: 33-53

2 Timotius 1: 13-18

RENUNGAN

Sebuah mazmur pujian, peraturan tentang jamur di dinding, dan catatan personal tentang persahabatan. Apa hubungannya? Rantai emas yang menghubungkan ketiganya adalah karakter Allah yang aktif dan penuh perhatian dalam setiap lapisan realita kehidupan kita, yang mulia, yang menjijikkan, dan yang menyedihkan.

Pertama, renungkan kepedulian Tuhan yang menjangkau hal-hal yang terlihat kotor dan terasing (Imamat 14:33-53). “Kusta pada rumah” bukanlah masalah kesehatan masyarakat modern, itu adalah tanda ritual yang menakutkan. Sebuah rumah, yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan komunitas, bisa menjadi sumber kenajisan yang mengharuskan penghuninya diasingkan. Dalam kekacauan dan ketakutan seperti inilah, kita melihat keindahan hati Allah. Dia tidak berdiam diri. Dia tidak membiarkan umat-Nya kebingungan. Dia memberikan sebuah protokol yang rumit dan penuh kasih. Imam datang, sebagai perwakilan Allah, tidak untuk menghakimi dengan gegabah, tetapi untuk memeriksa dengan saksama. Ada proses karantina, ada pengikisan bagian yang sakit, dan akhirnya, ada upacara pemulihan. Di sini, Allah bukanlah Allah yang jauh yang hanya peduli pada hal-hal rohani yang abstrak. Dia adalah Allah yang turun ke dalam kotoran dan detail kehidupan kita. Dia peduli dengan tempat kita tinggal, dengan lingkungan yang membentuk kita. “Kusta” dalam hidup kita hari ini mungkin adalah konflik keluarga yang berkepanjangan, kebiasaan rahasia yang merusak, atau pengaruh racun dari dunia yang mencemari rumah tangga iman kita. Pesannya tetap: Tuhan melihat, Tuhan peduli, dan Dia menyediakan jalan bagi penyucian dan pemulihan.

Kedua, lihatlah kepedulian Tuhan yang menopang hal-hal yang rapuh dan terancam (2 Timotius 1:13-18). Konteksnya sekarang bergeser dari kemurnian komunitas kepada keteguhan iman individu. Rasul Paulus, pahlawan iman itu, berada dalam penjara yang dingin, mungkin merasa sendiri dan ditinggalkan. Dalam keadaan seperti itu, kepeduliannya tertuju pada warisan iman yang murni. Seruannya kepada Timotius, “Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat,” adalah sebuah tindakan kepedulian ilahi. Tuhan peduli agar kebenaran tentang Kristus tidak terdistorsi, tidak memudar, dan diteruskan dengan setia dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kepedulian ini menjadi nyata dan berdaging dalam sosok Onesiforus. Dia bukan hanya mengirimkan pesan, tetapi dengan aktif mencari Paulus sampai menemukannya. Dalam tindakannya yang penuh risiko ini, menjadi sahabat seorang tahanan, kita melihat tangan Tuhan yang peduli. Allah menopang iman Paulus melalui pelayanan praktis seorang sahabat. Ini menunjukkan bahwa kepedulian Tuhan sering kali bekerja melalui jalinan komunitas orang percaya, saling menguatkan dalam kesetiaan yang sederhana namun berani.

Akhirnya, Mazmur 111 adalah respons yang tepat bagi kita. Pemazmur memanggil kita untuk memuji Tuhan “dengan segenap hati” justru karena “besar perbuatan-perbuatan TUHAN.” Perbuatan-perbuatan besar apakah itu? Ya, itu termasuk membebaskan Israel dari Mesir. Tetapi, seperti yang kita lihat, itu juga mencakup prosedur detail untuk menyucikan sebuah rumah yang berkusta dan kesetiaan seorang sahabat yang menghangatkan hati seorang rasul di penjara. Inilah Allah kita! Dia adalah Tuhan yang perhatian-Nya meliputi hal-hal besar dan kecil, yang mulia dan yang hina. Dia ingat perjanjian-Nya untuk selamanya, dan itu berarti komitmen-Nya untuk menyucikan, menopang, dan memulihkan kita tidak akan pernah berakhir.

Oleh karena itu, marilah percaya. Dalam pergumulan  yang paling menjijikkan, undanglah Imam Besar, Yesus Kristus, untuk menyucikan. Dalam kerapuhan iman, berpeganglah pada pola ajaran yang sehat dan jadilah saluran kepedulian Tuhan bagi orang lain. Dan atas segala sesuatu, pujilah Dia dengan segenap hati, karena Dialah Tuhan yang peduli, dari ujung terkecil hingga terbesar dalam hidup. @vals.13

DOA SYAFAAT

Dipimpin oleh anggota keluarga atau dapat dibagi pada masing-masing anggota keluarga

  • Kehidupan pribadi agar tetap berpusat pada Kristus
  • Kehidupan keluarga agar terus dapat saling menguatkan
  • Kesehatan fisik, mental dan spiritual orang-orang terkasih
  • Perdamaian dan keadilan di dunia

NYANYIAN PENUTUP

Dia Mengerti

Terkadang kita merasa
Tak ada jalan terbuka
Tak ada lagi waktu
Terlambat sudah

Tuhan tak pernah berdusta
Dia s’lalu pegang janjiNya
Bagi orang percaya
Mujizat nyata

Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang sedang terjadi
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang kita alami

Namun satu yang Dia minta
Agar kita percaya
Sampai mujizat menjadi nyata

Komentar Anda

Your Email address will not be published.