Kota Baru
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
MUNGKINKAH AKU PUN SERTA
(KJ 31A: 1)
Mungkinkah aku pun serta
tertolong oleh darah-Nya?
Akulah pangkal siksa-Nya,
yang menyebabkan mati-Nya.
Agung benar, ya Tuhanku:
Engkau tersiksa gantiku!
Agung benar, ya Tuhanku:
Engkau tersiksa gantiku!
Pembacaan Kitab Mazmur 24
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Yeremia 46: 18-28
Perjanjian Baru : Wahyu 21: 5-27
Renungan
Jika waktunya telah tiba, maka semua akan terjadi sebagaimana kehendak-Nya. Itulah yang tergambar dalam dua bagian bacaan kita hari ini. Karya Tuhan akan dinyatakan kepada umat manusia, sesuai dengan waktu Tuhan. Yeremia 46: 18-28 membicarakan tentang waktu penyelamatan Tuhan atas kehidupan umat Israel. Mereka yang pada masa itu mengalami penghukuman karena kedegilan hati mereka, tidak akan dibiarkan begitu saja. Pada waktunya, Tuhan akan membebaskan mereka dari pembuangan itu dan membawa mereka kembali ke tanah mereka. Firman Tuhan berkata, “Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, jangan gentar, hai Israel! Sebab, sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan.” (Yer. 46:27)
Hal yang sama juga diberitakan dalam Wahyu 21: 5-27. Pada waktunya nanti, Tuhan akan membuat pembaharuan atas kehidupan. Tidak ada lagi kejahatan, ketidakjujuran, dan kenajisan. Yang ada adalah kehidupan yang diwarnai dengan kemuliaan Tuhan. Sebuah kehidupan yang diibarat seperti “Yerusalem baru”, kota di mana Tuhan sendirilah yang bertahta sebagai Raja atas umat-Nya. Sebuah kehidupan yang kemudian sering kali kita maknai sebagai kehidupan dalam Kerajaan Tuhan. Kehidupan yang mungkin selama ini kita rindukan terjadi pada kita.
Pertanyaannya, siapakah yang akan menerima dan mengalami semuanya itu? Siapakah yang akan menerima pembebasan dari Tuhan? Siapakah yang akan mengalami kehidupan yang tidak lagi diwarnai dengan kejahatan, ketidakjujuran, dan kenajisan? Apakah semua orang akan mengalaminya? Jika kita membaca dengan cermat Wahyu 21: 5-27, maka kita akan menemukan jawabannya. Dalam Wahyu 21 ayat 7 dan 27 dikatakan, “Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku…. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” Jadi, dengan kata lain, yang akan menerima itu semua adalah mereka yang di dalam kehidupan ini adalah anak-anak Tuhan yang hidup percaya kepada-Nya dan tetap bertahan dalam kebenaran, serta tidak melakukan kejahatan atau kebohongan. Merekalah yang menjadi penerima dari anugerah kehidupan baru itu.
Nah, sekarang pertanyaan refleksinya adalah apakah kita akan menjadi bagian di dalamnya? Apakah hidup kita sekarang ini menjadi hidup seperti yang Tuhan kehendaki itu? Mari kita renungkan dan evaluasi hidup kita masing-masing. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah agar masyarakat tetap berperan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup dengan menjaga dan merawat tanaman yang ada di sekitar mereka.
Nyanyian Penutup
AKU TAHU SATU KOTA
(PKJ 268: 1-2)
Aku tahu satu kota;
bukan sinilah tempatnya,
situ Yesus jadi Raja:
kota suci cemerlang.
Refrein:
Kota Sion namanya,
t’rus kekal selamanya.
Jangan cemas! Mari kemas
untuk masuk dalamnya.
Dalam kota suci itu
orang timpang, tuli, bisu
jadi sehat dan gembira:
tiada tangis dan perang.
(kembali ke refrein)

Komentar Anda