Setia dan Beriman kepada Tuhan

PUJIAN PEMBUKAAN

NKB 154 : 1 – 2 – SETIALAH, SETIALAH

 

Setialah, setialah selama hidupmu.

Ikuti jalan Tuhanmu dengan tetap teguh.

Meski penuh derita di dalam dunia,

tetapi jangan ‘kau gentar, tetap setialah.

 

Setialah, setialah mengikut Tuhanmu.

Bersaksilah di dunia tentang Penebusmu

yang mati disalibkan di bukit Golgota

tetapi Dia bangkitlah, besar kuasa-Nya

 

 

PEMBACAAN MAZMUR

Salah Seorang anggota persekutuan membacakan Mazmur 122

 

 

DOA PEMBUKAAN DAN PERENUNGAN FIRMAN

Oleh Salah Seorang Anggota Persekutuan

 

 

PEMBACAAN DAN PERENUNGAN FIRMAN

 

  • Kejadian 6:1-10
  • Ibrani 11:1-7

 

Setia dan Beriman kepada Tuhan

 

Lupa diri. Itulah sikap yang seringkali terjadi ketika manusia sudah mendapatkan kenyamanan dalam hidup.

Itulah yang terjadi kepada anak manusia, dan karena itulah Tuhan murka dan akan memusnahkan mereka (Kej. 6:5-7). Namun ketika Tuhah teringat ada Nuh, maka Tuhan melihat kesetiannya kepada Tuhan.

Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. (Kejadian 6:8-9 (TB))

Pergaulan dengan Allah menjadikan Nuh sebagai orang yang tetap mencintai Allah dalam hidupnya.

Hidup bergaul dengan Allah, itulah yang patut dilakukan oleh orang percaya.

Keadaan apapun yang dialami; suka duka, sehat sakit, susah senang – bukanlah alasan untuk meninggalkan Dia dalam hidup. Karena itulah Paulus berkata:

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (Ibrani 11:1-3 (TB)) 

Beriman, dan sebagaimana dicontohkan oleh tokoh-tokoh Alkitab, iman mendorong orang percaya untuk tetap taat dan setia kepada Tuhan.

Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. (Ibrani 11:7 (TB)) 

Untuk itu, tetaplah bersandar kepada Tuhan dalam hidup yang dianugerahkan-Nya. Oleh karena itulah mereka mau ke Yerusalem.

Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN, untuk bersyukur kepada nama TUHAN sesuai dengan peraturan bagi Israel. (Mazmur 122:3-4 (TB))

Mereka pergi menyembah kepada Tuhan. Mari, kitapun selalu mempercayakan hidup kepada Tuhan.

 

 

SAAT HENING

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Berdoa untuk :

  • Pemimpin yang tidak melakukan korupsi (uang, waktu, jabatan), kolusi, dan nepotisme.
  • Kesehatan keluarga
  • (Bisa ditambahkan sendiri oleh anggota keluarga)
  • Penutup

 

 

PUJIAN PENUTUP

NKB 154 : 3 – SETIALAH, SETIALAH

 

Setialah, setialah menjadi hamba-Nya.

Meski besar rintanganmu, tetap percayalah.

Selalu ‘kau dibimbing ke air yang tenang,

kelak mahkota milikmu di sorga yang terang.

Komentar Anda

Your Email address will not be published.

Arsip Tata Ibadah Harian Keluarga