Home » Tata Ibadah Harian Keluarga » Perubahan, Itulah kehendak-Nya

Perubahan, Itulah kehendak-Nya

17 November 2025 49 0

Saat Teduh

Nyanyian Pembuka

BISIKKANLAH T’RUS DOAMU

(NKB 136: 1-3)

Bisikkanlah t’rus doamu

di pagi dan petang

Di malam pun jangan ragu;

Hatimu kan tenang

Allah menjawab doamu

Di pagi dan petang

Siang dan malam selalu

Hatimu kan tenang

Yesus kelak ‘kan kembali,

Baik nantikanlah

Di pagi dan malam hari,

Tekun berdoalah!

Pembacaan Kitab Mazmur 141

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama : Yehezkiel 11: 14-25

Perjanjian Baru : Efesus 4: 25 – 5: 2

Renungan

Perubahan. Itulah yang dikehendaki Allah terjadi dalam kehidupan umat-Nya. Perubahan yang dimaksud tentu bukan perubahan ke arah yang lebih buruk, melainkan ke arah yang lebih baik. Dalam rangka mendukung perubahan itu, Allah telah lebih dahulu memberikan modal, yaitu karya keselamatan yang telah dikerjakan-Nya dalam kehidupan umat manusia. Allah membebaskan manusia dari berbagai penindasan kuasa dosa dengan harapan supaya hidup umat menjadi hidup yang merdeka dari belenggu kejahatan. Allah ingin dengan karya-Nya itu umat dapat hidup lebih baik. Tidak lagi melakukan kejahatan dan perbuatan dosa dalam hidupnya.

Itulah yang diberitakan baik dalam Efesus 2: 25 – 5: 2 maupun dalam Yehezkiel 11: 14-25. Dalam Efesus, firman Tuhan memberitakan tentang panggilan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang jahat, yang tidak benar, dan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Melalui suratnya kepada Jemaat di Efesus, Paulus dipakai oleh Tuhan untuk menyadarkan umat akan panggilan ini. Mereka telah menerima karya keselamatan dari Tuhan. Mereka telah hidup dalam keselamatan. Sebab itu, mereka diajak untuk menunjukkan pola hidup yang berkenan kepada Allah. Mereka dipanggil untuk tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela dalam hidup mereka.

Demikian juga yang dinyatakan Allah melalui Yehezkiel. Bacaan kita saat ini merupakan ajakan Yehezkiel kepada umat Israel yang pada waktu itu mengalami kesengsaraan dan penderitaan di tanah pembuangan. Yehezkiel memberitakan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan agar mereka kembali memperoleh belas kasih Tuhan dalam hidup mereka. Yehezkiel mengajak mereka untuk meninggalkan kefasikan mereka. Tindakan-tindakan yang mendukakan hati Tuhan haruslah mereka tinggalkan. Jika selama ini mereka hidup dengan menyembah berhala, maka mereka diminta untuk meninggalkan hal itu dan kembali kepada Tuhan. Mereka harus menunjukkan perubahan hidup ke arah yang lebih baik, sesuai dengan yang Tuhan kehendaki.

Demikian jugalah yang sebenarnya Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita saat ini. Sebagai umat yang telah menerima kasih karunia dan keselamatan dari Tuhan, kita pun dipanggil untuk menunjukkan perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Kita dipanggil untuk tidak lagi mengulangi perbuatan-perbuatan dosa masa lalu kita. Kita diajak untuk menjadikan hidup kita sebagai kehidupan yang membawa kesaksian yang baik bagi orang lain di sekitar kita. Hal ini hanya akan dapat kita wujudkan, jika kita memiliki kemauan untuk mendengar dan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengingat akan panggilan ini dalam kehidupan kita. Karena Tuhan telah menyelamatkan kita, maka marilah kita bertindak dan bersikap baik kepada semua orang yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan kita. Jadikan kesempatan hidup kita sebagai kesempatan untuk berbuat baik sesuai dengan kehendak Tuhan. Dialah yang akan memampukan kita. Tuhan memberkati. Amin.

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk merawat dan menjaga kebersihan di lingkungannya dengan membuang sampah pada tempatnya.

Nyanyian Penutup

PERUBAHAN BESAR

(PKJ 239: 1-2)

Perubahan besar di kehidupanku

Sejak Yesus di hatiku

Di jiwaku bersinar terang yang cerlang

Sejak Yesus di hatiku

Refrein:

Sejak Yesus di hatiku,

sejak Yesus di hatiku.