Pegangan yang Menjamin Keselamatan

Saat teduh

Umat berdiam diri sekitar 30 detik, merenungkan segala bentuk kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya

Nyanyian Umat          

KJ 5.3,6,7 “ Tuhan, Allah, Nama-Mu”

 

Bapa agung dan kudus, mahamurah dan rahmani,
Putra Tunggal, Penebus, Roh, Penghibur yang sejati,
langit-bumi-Mu penuh kemuliaan nama-Mu!

 

Tiap hari nama-Mu kami puji dan muliakan,
kini dan selalu t’rus sampai kesudahan zaman.
Buat kami bertekun hingga hari datang-Mu.

Tuhan, kasihanilah! Kasihani kami ini;
dalam cahya kurnia tuntun yang telah Kaupilih.
Kau Harapan umat-Mu: kasih-Mu kekal teguh!

 

Bacaan I: Yesaya 54.1-10

Pesan yang penting dalam perikop ini

Allah digambarkan sebagai sosok yang memulihkan keadaan umat-Nya. Di tengah kehinaan dan keterpurukan, Allah tetap setia mendampingi umat, sebab Ia mengasihi mereka. Tidak ada yang melebihi kesetiaan Allah kepada umat-Nya!

 

 

Doa Pembuka

Dipimpin seorang anggota keluarga

 

Mazmur 124

Bacalah bagian ini dengan beberapa cara

  1. Seorang membacanya, sementara anggota keluarga lain mendengarkan
  2. Seorang membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara yang lain membaca bagian yang mengarah ke kanan
  3. Kaum laki-laki membaca bagian yang mengarah ke kiri, sementara kaum perempuan membaca yang mengarah ke kanan

 

Bacaan II: Matius 24.23-35

Pesan melalui perikop 

 

Bagian ini menyampaikan pesan Yesus agar umat tidak mudah terperosok pada penyesatan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu. Ada kelompok atau oknum yang melakukan penyesatan dengan menyebarkan berita-berita spektakuler, seperti meramalkan waktu kedatangan Tuhan, atau menunjukkan penampakan-penampakan, yang terlihat seperti hal yang rohani, namun sebetulnya itu hanya upaya untuk menggiring umat percaya pada pribadi tertentu. Jangan mudah percaya!

 

Belajar dari apa yang diceritakan dalam tulisan ini, mari kita merefleksikannya melalui 3 sisi hidup kita, yakni sisi nalar (kognitif), sisi rasa (afektif), serta sikap atau tindakan (motoris).

Secara nalar, kita diajak mengkritisi hal-hal berikut:

  • Apakah kita mau berfokus pada hidup sejati dalam Kristus, alih-alih mencari hal-hal spektakuler yang mencari sensasi?

 

Selain itu, kita juga diajak mengembangkan perasaan berikut:

  • Apakah kita diwarnai ketakutan karena ramalan-ramalan orang tentang akhir zaman?
  • Ajaran mana yang kita pegang? Mari kita percayakan diri kita pada Kristus yang selama ini kita kenal; yang membebaskan dan menghidupkan, ketimbang membuat kita khawatir dan waswas.

 

 

Kedua sisi itu tentu akan memengaruhi tindakan kita, yang diharapkan bisa dilakoni secara etis. Setidaknya, kita bisa mengukur apakah hidup kita sudah dijalani seperti ini:

  • Yakin pada janji Tuhan, sehingga kita menjalani hidup dengan tenang dan fokus pada upaya melestarikan kehidupan dan membangunnya?

 

Doa Bersama

Dipimpin seorang anggota keluarga, dengan pokok doa:

  • Agar umat bersedia bekerja sama dalam pelayanan gerejawi, betapapun sulitnya itu
  • Persiapan menghayati minggu adven II, yang diperingati tanggal 7 Desember, supaya dimaknai dengan sikap yang benar

 

Nyanyian Umat

NKB 116.3,4 ”Siapa Yang Berpegang”

 

Bila kita sedih, hidup kita pedih,
Tuhan mau berperan dalamnya;
Ia s’lalu dekat dan menjamin berkat
bagi yang berpegang pada-Nya.

 

Kasih-Nya yang kekal takkan kita kenal
sebelum pada-Nya berserah.
Hidup bahagia disediakan-Nya
bagi yang berpegang pada-Nya.

 

Komentar Anda

Your Email address will not be published.

Arsip Tata Ibadah Harian Keluarga