Kemuliaan Allah yang Datang untuk Menghakimi dan Menyelamatkan

SAAT TEDUH

 

PUJIAN PEMBUKA

  1. 362 – Aku MilikMu, Yesus, Tuhanku

 

Aku milikMu, Yesus, Tuhanku; kudengar suaraMu.
‘Ku merindukan datang mendekat dan diraih olehMu.

 

Reff:
Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salibMu. Raih
Daku, raih dan dekatkanlah ke sisiMu, Tuhanku.

 

Aku hambaMu, Kausucikanlah oleh kasih kurnia,
hingga jiwaku memegang teguh kehendakMu yang mulia.

 

PEMBACAAN KITAB MAZMUR 98

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

DOA PEMBUKA DAN FIRMAN

PEMBACAAN ALKITAB 
Yeh. 10: 1-19 Luk. 17: 20-37 

RENUNGAN

Kemuliaan Allah yang Datang untuk Menghakimi dan Menyelamatkan

 

Banyak orang menantikan tanda-tanda kedatangan Tuhan — kapan dunia akan berakhir, atau seperti apa kerajaan Allah itu datang. Namun, sering kali manusia hanya memandang dari sisi luar: tanda-tanda, kejadian, atau peristiwa besar di dunia.

Padahal, kedatangan Tuhan bukan semata peristiwa kosmis, melainkan penyataan kemuliaan Allah yang menghakimi kejahatan dan memulihkan umat-Nya.
Ketiga bacaan hari ini mengajak kita memandang kedatangan Tuhan dengan hati yang siap dan hidup yang benar, bukan dengan ketakutan, tetapi dengan sukacita dan iman yang teguh.

 

  1.   Mazmur 98 – Nyanyian Sukacita atas Kemenangan Tuhan

Mazmur 98 adalah mazmur pujian atas karya keselamatan Allah. Pemazmur mengajak seluruh bumi untuk bersorak: “Bernyanyilah bagi TUHAN lagu yang baru, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib.”(ay. 1). Kemenangan Allah bukan hanya untuk Israel, tetapi untuk seluruh bangsa. Bahkan alam semesta pun diajak bersorak bagi-Nya (ay. 7–9).
Namun, di akhir mazmur disebutkan bahwa Tuhan akan datang “untuk menghakimi bumi.” (ay. 9). Kedatangan Tuhan bukan hanya kabar penghakiman, tetapi juga kabar sukacita bagi mereka yang hidup benar. Allah datang untuk menegakkan keadilan, membebaskan umat-Nya dari dosa, dan memulihkan ciptaan-Nya.

  1.   Yehezkiel 10:1–19 – Kemuliaan Allah yang Meninggalkan Bait-Nya

Dalam penglihatan Yehezkiel, tampak kemuliaan Tuhan (Shekinah) meninggalkan Bait Allah di Yerusalem karena umat Israel telah hidup dalam dosa dan penyembahan berhala.

Kemuliaan TUHAN naik dari atas ambang rumah itu dan berhenti di atas kerubim.” (ay. 18)

Ini adalah gambaran yang menyedihkan — Allah yang dahulu berdiam di tengah umat-Nya kini meninggalkan mereka karena kekerasan hati dan ketidaktaatan.

Kemuliaan Tuhan tidak akan tinggal di tengah umat yang menolak kebenaran.
Ketika hati umat menjauh, Allah pun beranjak. Tetapi tindakan Allah ini juga menjadi peringatan kasih, supaya umat-Nya sadar, bertobat, dan kembali kepada Dia.

  1.   Lukas 17:20–37 – Kedatangan Kerajaan Allah

Ketika orang Farisi bertanya kepada Yesus kapan Kerajaan Allah datang, Ia menjawab:

Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah… sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” (ay. 20–21).

Yesus menegaskan bahwa kedatangan Kerajaan Allah bukan soal waktu, tetapi soal kehadiran Allah di tengah manusia, terutama melalui diri Kristus sendiri.
Namun, Yesus juga menyinggung tentang hari Anak Manusia yang akan datang tiba-tiba, seperti pada zaman Nuh dan Lot (ay. 26–30).

Kerajaan Allah sudah hadir di dunia melalui Yesus, tetapi juga akan datang dalam kepenuhannya kelak. Yang Tuhan kehendaki adalah agar kita waspada, hidup benar, dan setia setiap hari — sebab kedatangan-Nya bisa terjadi kapan saja.

 

Dari ketiga bacaan ini, kita melihat gambaran utuh tentang Allah yang maha mulia, adil, dan setia:

  • Mazmur 98, Ia datang sebagai Raja yang menyelamatkan.
  •    Yehezkiel 10, Ia meninggalkan umat yang tidak taat agar mereka sadar dan bertobat.
  • Lukas 17, Ia hadir di tengah dunia melalui Kristus, dan kelak akan datang kembali untuk menghakimi dan memulihkan segalanya.

Oleh karena itu, marilah kita mempersiapkan hati, bukan dengan ketakutan, melainkan dengan iman yang hidup dan ketaatan yang nyata.
Biarlah hidup kita menjadi mazmur yang baru — nyanyian pujian bagi Allah yang memerintah dengan kasih dan keadilan.

Bernyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia datang menghakimi bumi; 

Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan dan bangsa-bangsa dengan kebenaran-Nya.” (Mzm. 98:9)

 

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang rajin bersekutu dan berdoa. 

NYANYIAN PENUTUP

  1. 362 – Aku MilikMu, Yesus, Tuhanku

 

Sungguh indahnya walau sejenak besertaMu, Allahku;
dalam doaku sungguh akrabnya bersekutu denganMu.

 

Reff:
Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salibMu. Raih
Daku, raih dan dekatkanlah ke sisiMu, Tuhanku.

 

Dalam dunia tak seutuhnya kupahami kasihMu,
sukacita pun barulah lengkap, bila ‘ku di rumahMu.

 

Komentar Anda

Your Email address will not be published.