Karena Iman

NYANYIAN PEMBUKA
KJ 416 – TERSEMBUNYI UJUNG JALAN
Syair: Wat de toekomst brengen moge, Jacqueline van der Waals (1863 – 1922),
Terjemahan: I. S. Kijne (1899 – 1970),
Lagu: John Zundel, 1870
 
Tersembunyi ujung jalan, hampir atau masih jauh;
‘ku dibimbing tangan Tuhan ke neg’ri yang tak ‘ku tahu.
Bapa, ajar aku ikut, apa juga maksudMu,
tak bersangsi atau takut, beriman tetap teguh.
 
Meski langkahMu semua tersembunyi bagiku,
hatiku menurut jua dan memuji kasihMu.
Meskin kini tak ‘ku nampak, nanti ‘ku berbagia,
apabila t’rangMu tampak dengan kemuliaannya.

 

DOA PEMBUKA

BACAAN ALKITAB      

IBRANI 11:32-40

 

RENUNGAN

Tidak semua yang terjadi di dunia ini dapat kita pahami. Banyak hal masih menjadi misteri dan ketidakpastian adalah bagian dari manusia. Tidak keliru upaya yang dilakukan adalah mendapatkan jaminan dan kepastian. Kita ingin semuanya jelas, terukur dan dapat dirasakan. Namun hidup tidak selalu demikian. Ada kabar yang datang tiba-tiba dan mengagetkan. Ada perubahan yang tidak direncanakan. Ada jalan yang tampak gelap tanpa ada kepastian. Meskipun tidak bisa benar-benar melihat dan memahami segalanya dengan utuh, iman menjadi bagian penting. Iman bukan jalan pintas untuk menghindari ketidakpastian, tetapi cara Tuhan membentu kita dalam ketidakpastian itu. Di titik ini muncul pertanyaan “Di bagian hidup yang mana saya masih menuntut kepastian dan Tuhan mengundang saya untuk percaya?”

Penulis Ibrani sengaja menghadirkan daftar panjang manusia biasa yang menjalani hidup dengan cara luar biasa karena satu alasan: mereka beriman. Mereka tidak sempurna, bahkan beberapa di antaranya memiliki sejarah hidup yang berantakan. Tetapi satu hal yang sama: mereka mempercayai Allah lebih daripada keadaan, lebih dari perasaan, lebih dari apa yang terlihat.

Ada deretan tokoh yang hidup karena iman: Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel dan para nabi. Masing-masing datang dari konteks dan latar hidup yang berbeda. Namun hal tersebut menunjukkan bahwa iman bukan milik orang sempurna, melainkan orang yang mau dituntun oleh Allah. Mereka menerima kemenangan: mengalahkan kerajaan, memperoleh janji, menutup mulut singa, dan menghidupkan orang mati. Mereka juga menunjukkan iman yang terus bertahan meskipun mengalami situasi yang mengerikan. Iman tidak selalu membuat menang, tapi iman membuat kita dekat dengan Allah, meskipun hasil di hidup ini tidak sesuai ayng diharapkan. Namun iman memampukan untuk melihat apa yang belum terlihat. Mereka percaya bahwa janji Allah lebih besar daripada pengalaman di dunia ini.

Saudara.. Jika saat ini merasakan sungguh ketidakpastian hidup, apa dasar yang dipegang? Iman kepada Tuhan atau yang lain? Karena iman, kita berani terus membangun relasi dan terus bertahan taat kepada Allah. Dibalik kabut ketidakpastian, kita percaya ada tangan Tuhan yang menuntun kita untuk terus menjalani hidup seturut Firman-Nya. Amin.

 

 

DOA SYAFAAT

  • Gereja yang peduli dan menyatu dengan masyarakat.

 

NYANYIAN PENUTUP
KJ 370:1,2 – ‘KU MAU BERJALAN DENGAN JURUS’LAMATKU
Syair: Down in the Valley with My Saviour I Would Go, William Orcutt Crushing, 1823 – 1902,
Terjemahan: Yamuger, 1984, berdasarkan Mazmur 23,
Lagu: Robert Lowry
 
Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku
di lembah berbunga dan berair sejuk.
Ya, kemana juga aku mau mengikutNya
sampai aku tiba di neg’ri baka.
Refrein:
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus:
‘ku tetap mendengar dan mengikutNya.
Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus;
ya, ke mana juga ‘ku mengikutNya!
 
‘Ku mau berjalan dengan Jurus’lamatku
di lembah gelap, di badai yang menderu.
Aku takkan takut di bahaya apa pun,
bila ‘ku dibimbing tangan Tuhanku. Refrein:
 

Komentar Anda

Your Email address will not be published.

Arsip Tata Ibadah Harian Keluarga