Bukan Dongeng Isapan Jempol

Saat Teduh

 

Nyanyian Pembuka 

 

FIRMANMU, TUHAN, ADALAH KEBUN

(NKB 115: 1-2)

 

FirmanMu, Tuhan, adalah

kebun penuh kembang.

Yang datang, ingin memetik,

bersuka dan senang.

FirmanMu tambang yang

penuh permata mulia;

‘tak ‘kan kecewa siapapun

yang mau menggalinya.

FirmanMu, Tuhan adalah

bentangan yang cerlang.

Musafir tiada ‘kan sesat,

jalannya pun terang.

Ya Tuhan, buat FirmanMu

menjadi tambangku,

menjadi taman yang permai

dan bintang panduku.

 

Pembacaan Kitab Mazmur 123

(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)

 

Doa Pembuka dan Firman

(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)

Pembacaan Alkitab

Perjanjian Lama   : Ayub 20: 1-11

Perjanjian Baru    : 2 Petrus 1: 16-21

Renungan 

    Beberapa hari terakhir ini, saya disibukkan dengan penulisan buku sejarah dan kehidupan sebuah persekutuan umat Tuhan. Dalam proses penulisan buku tersebut, saya menyadari bahwa ada banyak kisah dan peristiwa yang tak mungkin dicantumkan secara keseluruhan dalam sebuah tulisan yang terbatas. Buku sejarah merupakan sebagian catatan-catatan penting untuk menandai perjalanan sebuah komunitas, sedangkan sejarah dari komunitas itu sendiri tentu lebih luas dan lebih berwarna dari apa yang telah dicatat dalam buku itu. Namun, terlepas dari keterbatasannya sebagai sebuah buku, apa yang ditulis di dalamnya tentu merupakan hal-hal penting yang menyangkut pengalaman dan peristiwa nyata yang benar-benar terjadi dalam kurun waktu tertentu. Bukan sebuah karangan atau pengandaian belaka, apalagi dongeng isapan jempol.

    Begitu jugalah firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab. Bukan bermaksud untuk menyamakannya dengan buku sejarah, melainkan hendak menegaskan bahwa firman Tuhan ditulis dengan tujuan untuk memberikan kesaksian nyata kepada kita, agar kita mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Apa yang ada di dalamnya adalah kebenaran yang layak untuk diperhatikan dan dipertimbangkan dalam hidup. Petrus dalam suratnya mengingatkan kepada kita bahwa apa yang tertulis dalam firman Allah bukanlah sekumpulan dongeng isapan jempol. Apa yang tertulis dalam firman Allah adalah catatan-catatan peristiwa nyata yang dialami oleh orang-orang yang bergaul dengan Tuhan di masa lalu, termasuk pernyataannya tentang kuasa Tuhan. Dalam 2 Petrus 1: 16-18 ia mengatakan, “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.”  

       Pernyataan Petrus ini mengingatkan kita pada peristiwa, di mana dia bersama dengan Yakobus dan Yohanes, diajak oleh Tuhan Yesus pergi ke sebuah gunung yang tinggi dan mereka melihat bagaimana Tuhan Yesus mengalami peristiwa transfigurasi. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Nampaklah bagi mereka, Yesus, Musa dan Elia bercakap-cakap. Lalu, tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia”. Sebagaimana dicatat dalam Matius 17:1-13, Markus 9: 2-13, dan Lukas 9: 28-36.

       Jadi, apa yang ditulis Petrus dalam suratnya ini memang bukanlah sebuah pernyataan yang mengada-ada, melainkan sebuah pengalaman iman yang nyata yang ia alami bersama dengan Tuhan Yesus. Dia bersama dengan Yakobus dan Yohanes memang menjadi saksi tergenapinya nubuatan tentang kemuliaan Kristus dalam hidup mereka. Berdasarkan pengalaman inilah, maka ia mengajak kepada kita untuk tidak meragukan apa yang dituliskan dalam firman Tuhan. Ia mengingatkan kita untuk memperhatikan firman Tuhan dan menjadikannya pelita dalam kehidupan kita. Sebab, apa yang tertulis dalam firman Tuhan adalah hal yang benar dan memandu kita kepada kehidupan yang benar. Oleh karena itu, marilah kita terus berusaha untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam kehidupan kita setiap waktu. Tuhan memberkati. Amin.

 

Doa Syafaat dan Penutup

Berdoalah agar masyarakat tetap bersedia untuk terlibat dalam mengupayakan kelestarian alam dengan mengurangi penggunaan botol plastik, melalui kesediaan membawa tumbler dalam beraktifitas.

 

Nyanyian Penutup

 

KU KAN TERBANG

(Pop Rohani)

 

Firman-Mu Tuhan p’lita bagi kakiku

Janji-Mu terang bagi jalan-jalanku

Kebenaran-Mu menuntunku s’tiap hari

Ku menantikan-Mu beri kekuatan baru

Ku kan terbang tinggi di awan

bersama-Mu dalam kemuliaan

S’bab Firman-Mu teguh menopang

Ku kan aman dalam-Mu Tuhan

Firman-Mu Tuhan p’lita bagi kakiku

Janji-Mu terang bagi jalan-jalanku

Kebenaran-Mu menuntunku s’tiap hari

Ku menantikan-Mu beri kekuatan baru

Ku kan terbang tinggi di awan

bersama-Mu dalam kemuliaan

S’bab Firman-Mu teguh menopang

Ku kan aman dalam-Mu Tuhan

Jalan-Mu di atas jalan-jalanku

Rancangan-Mu melebihi rancanganku

Firman-Mu sungguh t’lah membebaskanku

Berjalan lebih tinggi berjalan bersama-Mu

Ku kan terbang tinggi di awan

bersama-Mu dalam kemuliaan

S’bab Firman-Mu teguh menopang

Ku kan aman dalam-Mu Tuhan

Ku kan terbang tinggi di awan

bersama-Mu dalam kemuliaan

S’bab Firman-Mu teguh menopang

Ku kan aman dalam-Mu Tuhan

Ku kan aman dalam-Mu Tuhan

Ku kan aman dalam-Mu Tuhan

Komentar Anda

Your Email address will not be published.