Bahagia itu Dekat-Dekat Dengan Tuhan
NYANYIAN PEMBUKA
PKJ 263 – Yesus Kristus Kehidupan Dunia
Syair: Agustina Lumentut,
Lagu: Liberti Manik
Yesus Kristus kehidupan dunia.
Kami umat s’lamat oleh kasihMu.
Yesus Kristus, kehidupan dunia,
Engkau, Tuhan Pengharapan yang kekal.
Yesus Kristus kehidupan dunia.
Kami umat s’lamat oleh kasihMu.
Yesus Kristus, kehidupan dunia,
Karuniakan kedamaian yang penuh.
DOA PEMBUKA
BACAAN ALKITAB
MAZMUR 84:8-12
RENUNGAN
Siapa yang tidak ingin bahagia? Semua orang mengharapkan dan mengejarnya. Ada yang mendapatkannya melalui kesuksesan, ada yang mencarinya dengan mendapatkan materi yang melimpah, ada yang mengalaminya dengan memiliki relasi yang baik. Namun sebenarnya bahagia yang sejati itu tidak jauh. Oase bahagia itu sangat dekat, hanya sejauh jarak hati kita dari Tuhan. Kebahagiaan itu adalah tentang relasi yang dekat dengan Tuhan.
Mazmur ini ditulis oleh anak-anak Korah – kelompok pelayan di Bait Allah. Mereka tidak selalu berada di pusat perhatian, dan bukan orang yang penting dalam struktur ibadah, namun mereka yakin satu hal bahwa berada dekat dengan Tuhan itu sudah cukup. Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan. Matahari berarti sumber terang, kehidupan dan kehangatan. Tuhan adalah terang yang menyingkirkan kegelapan hati manusia. Perisai adalah perlindungan. Di tengah dunia yang tak pasti, Tuhan menjadi tempat aman bagi yang beriman kepada-Nya. Pemazmur menyaksikan bahwa lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain. Artinya keintiman dengan Tuhan lebih berharga, lebih bermakna dan lebih membahagiakan daripada seribu hari dalam kesenangan dunia yang fana. Jika dunia menawarkan kebahagiaan semua yang cepat berlalu, maka Tuhan menawarkan sukacita dan damai sejahtera yang kekal.
Hal yang menarik, pemazmur tidak berkata bahwa hidup dekat Tuhan membuat segalanya mudah. Sebaliknya, ia tahu perjalanan menuju hadirat Tuhan sering melewati lembah air mata (ay.7). Tetapi justru di sana orang yang bersandar pada Tuhan menemukan kekuatannya bertambah. Dekat dan intim dengan Tuhan bukan berarti tanpa air mata, tapi di setiap air mata ada kekuatan dari Tuhan yang dihadirkan. Pada akhirnya “Ya Tuhan semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu” (Ay. 12).
Refleksi:
- Saat kita menjalani hidup, mana yang lebih mendominasi? “Satu hari di pelataran-Nya” (waktu doa, merenungkan Firman dan ketaatan) atau “seribu hari di tempat lain” (kesibukan yang melalaikan)?
- Apa langkah yang perlu diambil untuk mendekatkan hati saya dengan Tuhan sehingga benar-benar mengalami kebahagiaan itu?
DOA SYAFAAT
- Bersyukur untuk waktu dan kesempatan untuk datang mendekat kepada Tuhan
- Virus Influenza yang sedang menyebar semoga segera membaik
- Gereja yang peduli lingkungan
NYANYIAN PENUTUP
NKB 211 – Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu
Syair dan lagu: Grijp toch de kansen; Ira D. Sankey,
Terjemahan: Tim Nyanyian GKI
Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu,
hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu?
Hanyalah kasih tak akan lekang.
Refrein:
Tiada yang baka di dalam dunia,
s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus
sungguh bernilai dan tinggal tetap.
Janganlah sia-siakan waktumu,
hibur dan tolonglah yang berkeluh.
Biarlah lampumu t’rus bercahaya,
muliakanlah Tuhan di hidupmu. Refrein:

Komentar Anda