Keluarga Kristen yang Dibangun di atas Kasih dan Kerendahan Hati
SAAT TEDUH
PUJIAN PEMBUKA
PKJ 288 – Inilah Rumah Kami
Inilah rumah kami,
rumah yang damai dan senang;
siapa yang menjamin?
Tak lain, Tuhan sajalah.
Reff:
Alangkah baik dan indah,
jikalau Tuhan beserta;
sejahtera semua,
sekeluarga bahagia.
Betapalah mesranya,
ayah dan ibu contohnya;
semua anak-anak ikut
teladan tindaknya.
PEMBACAAN KITAB MAZMUR 111
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
DOA PEMBUKA DAN FIRMAN
PEMBACAAN ALKITAB
Bil. 12: 1-15 Luk. 5: 12-16
RENUNGAN
“Keluarga Kristen yang Dibangun di atas Kasih dan Kerendahan Hati”
Setiap keluarga tentu mendambakan kehidupan yang rukun, penuh sukacita, dan berkat. Namun kenyataannya, seringkali keluarga diguncang oleh konflik kecil: iri hati, salah paham, atau sikap saling merendahkan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kekuatan keluarga Kristen bukan hanya terletak pada pencapaian duniawi, melainkan pada kerendahan hati dan kasih yang mengakar pada Allah.
- Mazmur 111 – Fondasi keluarga adalah takut akan Tuhan
Pemazmur memuji karya Tuhan yang ajaib, kasih setia-Nya, dan keadilan-Nya. Ia menegaskan bahwa “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN” (ay. 10).
Dalam keluarga Kristen, takut akan Tuhan menjadi fondasi utama. Bila setiap anggota hidup menghormati Tuhan, maka sikap saling menghargai dan saling melayani akan tumbuh. - Bilangan 12:1-15 – Bahaya iri hati dan meremehkan sesama
Miryam dan Harun iri hati kepada Musa, meremehkan kepemimpinannya. Akibatnya Tuhan menegur dan Miryam terkena kusta.
Pesannya bagi keluarga: iri hati, gosip, dan sikap merendahkan hanya akan melukai hubungan. Bila suami istri, orang tua dan anak, atau saudara kandung saling meremehkan, maka keharmonisan keluarga akan runtuh. Yang dibutuhkan adalah kerendahan hati untuk saling menghargai. - Lukas 5:12-16 – Teladan kasih Yesus yang memulihkan
Yesus tidak menghindar dari orang kusta yang najis di mata masyarakat. Ia justru menjamah dan memulihkan.
Keluarga Kristen dipanggil untuk meneladani Yesus: hadir bagi anggota keluarga yang lemah, sabar menghadapi yang bersalah, dan penuh kasih dalam merangkul yang terjatuh. Kasih yang tulus mampu menyembuhkan luka dalam keluarga.
Bangun keluarga dengan takut akan Tuhan → doa bersama, membaca Firman, dan menaruh Tuhan sebagai pusat. Hindari iri hati dan saling merendahkan → hargai setiap peran dalam keluarga.
Tunjukkan kasih nyata → saling menopang di masa sulit, saling mengampuni saat ada kesalahan, dan saling menguatkan dalam doa.
Firman Tuhan hari ini meneguhkan kita bahwa keluarga Kristen yang kuat adalah keluarga yang takut akan Tuhan, hidup dengan kerendahan hati, dan saling mengasihi.
- Mazmur 111, kita belajar memuji Tuhan dan menjadikan takut akan Tuhan sebagai dasar keluarga.
- Bilangan 12, kita diingatkan untuk menjauhi iri hati dan sikap merendahkan.
- Lukas 5, kita dituntun untuk meneladani kasih Yesus yang menyembuhkan dan memulihkan.
Mari, sebagai keluarga Kristen, kita saling mendukung, saling merangkul, dan bersama-sama hidup dalam kasih Tuhan, supaya keluarga kita menjadi berkat dan kesaksian bagi dunia.
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
Keluarga yang berbagi bercerita.
NYANYIAN PENUTUP
PKJ 288 – Inilah Rumah Kami
Di dalam kesusahan
kami berdoa tak segan;
pun dalam kesenangan
ucapan syukur bergema.
Reff:
Alangkah baik dan indah,
jikalau Tuhan beserta;
sejahtera semua,
sekeluarga bahagia.
Buatlah rumah kami
menjadi taman yang sejuk,
sehingga hidup kami
berbau harum dan lembut.

Komentar Anda