Saat Bermasalah
Saat Teduh
Nyanyian Pembuka
BISIKANLAH T’RUS DOAMU
(NKB 136: 1-2)
Bisikkanlah t’rus doamu
di pagi dan petang,
di malam pun jangan ragu;
hatimu ‘kan tenang.
Yesus kelak ‘kan kembali,
baik nantikanlah,
di pagi dan malam hari;
tekun berdoalah!
Pembacaan Kitab Mazmur 3
(dibaca secara berbalasan dengan anggota keluarga)
Doa Pembuka dan Firman
(dipimpin oleh salah satu anggota keluarga)
Pembacaan Alkitab
Perjanjian Lama : Habakuk 1: 5-17
Perjanjian Baru : Yakobus 1: 2-11
Renungan
Sikap seperti apa yang seringkali ditunjukkan orang ketika mereka ada dalam masalah? Apakah orang bisa berbahagia karenanya? Mungkin, sebagaimana yang sering kita lihat, orang akan cenderung sedih, menggerutu, dan bahkan marah dengan keadaan yang sedang ia alami. Alih-alih bahagia dan bersyukur, yang ada adalah kesedihan dan kemurungan. Begitulah cara banyak orang menanggapi realitas masalah yang ada pada dirinya.
Namun, Yakobus membuka suratnya dengan sebuah ajakan yang menarik saat kita menghadapi masalah. Yakobus mengatakan, “saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam pencobaan” (ay. 2) Dengan jelas, Yakobus mengajak kita untuk berbahagia, jika di tengah dunia ini kita berhadapan dengan cobaan, masalah atau yang sejenisnya. Apakah ajakan ini merupakan ajakan yang masuk akal? Apa alasan Yakobus menyampaikan ajakan yang demikian?
Dalam ayat selanjutnya, kita menemukan alasan yang mendasari Yakobus menyerukan ajakan yang demikian. Bagi Yakobus, ketika kita sedang menghadapi masalah atau cobaan, maka sejatinya tersedia kesempatan bagi kita untuk mengasah ketekunan kita. Masalah dan cobaan itu akan membawa kita pada sikap yang tekun. Contohnya: ketika kita mengalami kegagalan dalam meraih prestasi dalam dunia pendidikan maupun lingkungan kerja kita. Bukankah situasi itu justru membawa kita pada kesediaan untuk semakin bertekun untuk belajar, berlatih, dan membekali diri supaya pada kesempatan lain kita bisa berhasil. Demikian jugalah kaitannya dengan iman, ketika masalah menerpa hidup kita, maka situasi itu membawa kita pada kesediaan untuk semakin tekun dalam mempercayai pemeliharaan Tuhan atas kehidupan kita. Oleh karna itulah, Yakobus mengatakan, “sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (ay. 3)
Lebih lanjut dalam ayat 4-8, Yakobus mendorong kita untuk dapat menghadapi masalah kita dalam ketekunan dan hikmat. Yang Yakobus maksud dengan hikmat, bukan semata-mata yang bersumber dari pengetahuan dan pikiran kita, melainkan kebenaran yang bersumber dari Allah sendiri. Sebab, melalui proses inilah kita akan dibentuk semakin matang dan menjadi dewasa dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan. Belajar dari apa yang disampaikan oleh Yakobus ini, marilah kita belajar untuk menghadapi setiap masalah dan cobaan dengan sikap hati yang terarah kepada Tuhan. Jadikan masalah dan cobaan sebagai kesempatan untuk mendewasakan diri di hadapan Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati. Amin.
Doa Syafaat dan Penutup
Berdoalah untuk masyarakat Indonesia agar tetap diberikan hati yang teguh dalam menghadapi setiap masalah yang terjadi di tengah kehidupan mereka.
Nyanyian Penutup
LAWANLAH GODAAN
(KJ 436: 1, 2)
Lawanlah godaan, s’lalu bertekun;
tiap kemenangan kau tambah teguh;
nafsu kejahatan harus kautentang;
harap akan Yesus: pasti kau menang.
Refrain:
Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan;
Ia b’ri pertolongan: pastilah kau menang.
Tinggalkan yang jahat, dosa dicegah;
tindakanmu tulus tiada bercela:
junjung kebenaran, hidup dalam t’rang,
harap akan Yesus: pasti kau menang.
(kembali ke refrain)
Komentar Anda