Pemilik yang Mengundang
NYANYIAN PEMBUKA
Bapa Ku Datang PadaMu
https://youtu.be/5NrlJG5E6vo?si=8dJqvaEcasOqaQbL
Bapa kudatang padaMu
Naikkan ucapan syukur
Atas kasih anug’rah-Mu
Yang indah setiap hari
Pagi hari, siang hari
Sore dan malam hari
Tak hentinya mengucap syukur
Atas kebaikan-Mu
DOA PEMBUKA
Dipimpin oleh salah satu anggota keluarga
BACAAN ALKITAB
Mazmur 24
Yesaya 33:17-22
Wahyu 22:8-21
RENUNGAN
Seringkali, hidup ini terasa penuh beban. Kita sibuk mengurus banyak hal seolah-olah segalanya bergantung pada kita, hingga kita lupa pada kebenaran mendasar yang diungkapkan dalam Mazmur 24: “Tuhanlah yang empunya bumi dan segala isinya.” Segala sesuatu yang kita miliki, kita jalani, dan kita khawatirkan sebenarnya adalah milik-Nya. Kita hanyalah penatalayan yang dipercayakan untuk mengelolanya untuk sementara waktu. Kebenaran ini, jika kita renungkan, seharusnya melegakan hati kita. Beban kepemilikan mutlak itu bukanlah tanggungan kita, melainkan tanggungan Tuhan. Kita diajak untuk melepaskan kegelisahan dengan mengakui bahwa Dia adalah Pemilik segalanya, dan kita dapat beristirahat dalam kedaulatan-Nya.
Namun, bagaimana memandang Sang Pemilik ini? Yesaya 33 memberikan secercah visi yang menghangatkan hati: “Matamu akan memandang Raja dalam keindahan-Nya.” Di tengah dunia yang seringkali terlihat kacau dan tidak adil, kita diberikan sebuah pengharapan yang pasti. Suatu hari nanti, segala kekacauan akan berakhir, dan kita akan melihat Sang Raja, Yesus, dalam segala kemuliaan dan keindahan-Nya. Dia akan menjadi tempat perlindungan kita yang kekal, Hakim yang adil, dan sumber segala damai sejahtera. Pengharapan inilah yang menjadi jangkar bagi jiwa kita, memberikan kekuatan untuk bertahan dan tetap berjalan dalam kebenaran, meski jalan yang kita lalui terasa berat.
Lalu, bagaimana cara kita menyambut pengharapan ini dan hidup dalam kebenaran bahwa Tuhan adalah Pemilik segalanya? Kitab Wahyu ditutup dengan sebuah undangan yang terbuka dan universal dari Roh dan mempelai perempuan (yaitu Gereja): “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” (Wahyu 22:17). Undangan ini adalah inti dari semuanya. Kita tidak disuruh menjadi sempurna dulu sebelum datang. Justru, kita diajak untuk datang dalam keadaan kita yang “haus”—haus akan damai, haus akan pengampunan, haus akan arti hidup. Kita hanya perlu merespons dengan datang dan menerima karunia hidup yang ditawarkan-Nya.
Oleh karena itu, mari kita menjalani hari dengan melepaskan beban kepemilikan kita ke dalam tangan Tuhan yang berdaulat, memandang ke depan dengan penuh pengharapan kepada Sang Raja yang kita nantikan, dan menyambut undangan-Nya untuk datang, minum, dan menemukan kepuasan sejati di dalam Dia.@vals.13
DOA SYAFAAT
Dipimpin oleh anggota keluarga atau dapat dibagi pada masing-masing anggota keluarga
- Kehidupan pribadi agar tetap berpusat pada Kristus
- Kehidupan keluarga agar terus dapat saling menguatkan
- Kesehatan fisik, mental dan spiritual orang-orang terkasih
- Perdamaian dan keadilan di dunia
NYANYIAN PENUTUP
Jadikan Aku Indah
https://youtu.be/BqeQaQC_Sz8?si=dpWb0Iouy73beY56
Ku datang ya Bapa
Dalam kerinduan
Memandang keindahanMu
Kuberikan sgalanya
Semuanya yang ada
Kuingin menyenangkan hatiMu oh Tuhan
Jadikan aku indah
Yang Kau pandang mulia
Seturut karyaMu didalam hidupku
Ajarku berharap hanya kepadaMu
Taat dan setia kepadaMu Tuhan

Komentar Anda