Beriman Adalah Sebuah Proses
Hari ini, sebagai Gereja, kita menjadi saksi atas sebuah peristiwa penting dalan hidup orang beriman. Anak-anak yang Tuhan percayakan dalam asuhan iman kita, telah menyatakan pengakuan percayanya secara pribadi di hadapan Tuhan dan sesama. Mereka telah mengawali hidup mereka dengan sesuatu yang baik, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan hidup beriman mereka secara pribadi bersama Tuhan.Hari ini, sebagai Gereja, kita menjadi saksi atas sebuah peristiwa penting dalan hidup orang beriman. Anak-anak yang Tuhan percayakan dalam asuhan iman kita, telah menyatakan pengakuan percayanya secara pribadi di hadapan Tuhan dan sesama. Mereka telah mengawali hidup mereka dengan sesuatu yang baik, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan hidup beriman mereka secara pribadi bersama Tuhan.
Ada pandangan umum yang mengatakan: “Lebih mudah membangun daripada memelihara. Lebih mudah memulai daripada meneruskan.” Mengapa demikian? Nampaknya bagi sebagian orang, memelihara sesuatu yang sudah ada dan meneruskan suatu pekerjaan yang baik bukan-lah perkara yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan sebuah komitmen dan kemauan yang kuat untuk tetap bertahan dalam kebaikan. Tanpa komitmen, kita hanya akan mampu mengawali sesuatu dengan baik, namun tidak mampu mengakhirinya dengan baik pula.
Demikian juga dalam kehidupan kita sebagai orang beriman. Berproses sebagai orang beriman di tengah kehidupan bukanlah perkara yang mudah. Seiring perjalanan waktu, sebagai orang beriman, kita melewati berbagai batu uji untuk makin memurnikan pengakuan percaya kita. Tantangan dan rintangan kita hadapi dalam wajah yang tidak selalu sama. Ada yang terasa ringan untuk dihadapi, namun ada juga yang terasa begitu berat untuk ditanggung. Semua itu bergantian mewarnai perjalanan hidup setiap orang percaya. Ada yang mampu bertahan dalam pengakuan percayanya, namun tidak sedikit yang gagal dan berbalik arah, meninggalkan apa yang telah diakuinya.
Sebagai anggota tubuh Kristus, tentu kita berharap mereka yang hari ini telah mengaku percaya tidak menjadi bagian dari orang-orang yang berbalik arah meninggalkan apa yang mereka akui hari ini. Kita berharap mereka menjadi pribadi-pribadi yang mampu memelihara apa yang baik dan meneruskan apa yang sudah mereka akui hari ini sampai akhir hidup mereka. Karena itu, sebagai sesama anggota tubuh Kristus, kita mengajak mereka, “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikan-nya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” (Ibrani 10:23-24) Selamat berproses sebagai orang beriman. Tuhan memberkati.
deonata (Cermin - Warta Jemaat, 11 Maret 2018)