Hari Ulang Tahun GKI Ke – 29
Sebuah peringatan ulang tahun, semestinya kita tidak hanya mengingatkan kepada kita: hari itu adalah hari yang berarti. Ulang tahun itu sekaligus merangkum kehidupan kita; masa lalu, masa kini dan masa depan kita.
Masa lalu yang sudah dijalani; di mana kita memang tidak akan kembali ke masa lalu itu. Masa yang diingat sebagai yang membentuk kita sampai hari ini. Di sana ada suka dan duka, susah dan senang, keberhasilan dan kegagalan; seluruh bagian yang membangun dan membentuk kita. Jika kita menengok kembali sejarah berdirinya GKI 29 tahun yang lalu, tentu bukan hanya pada pernyataan penyatuan 29 tahun lalu. Jauh sebelumnya ada proses yang tidak mudah dan memerlukan waktu. Bersyukurlah dalam proses penyatuan itu terangkum banyak orang dengan berbagai macam talenta, kemampuan, dan pandangan; dan dalam terang kasih Allah dalam kesederapan sebagai Gereja Kristen Indonesia.
Masa kini adalah masa melanjutkan apa yang sudah kita lakukan di waktu yang lalu dan menjaga “api penyatuan” itu terus berkobar dalam diri setiap orang yang ada di dalam perarakan GKI. Masa kini adalah masa kita mengisi dengan karya kita untuk terus menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah (kasih, kebenaran, sukacita, damai sejahtera, dan keutuhan ciptaan) di mana GKI berada. “Dimana GKI berada “ bukan hanya GKI sebagai sinode, namun juga sebagai Sinode Wilayah, Klasis, dan juga sebagai jemaat. Di lingkup jemaat, kehadiran GKI tentu dirasakan lebih konkrit, sehingga jemaat-jemaat – termasuk GKI Serpong, baik sebagai pribadi maupun sebagai sebuah persekutuan – didorong untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah.
Masa depan adalah sebuah masa yang diharapkan hal ideal dalam kehidupan GKI. Masa depan ini mestilah sudah kita rintis di masa kini dalam hidup kita sebagai gereja.
Jikalau hari ini kita bersama memperingati Hari Ulang Tahun GKI ke – 29, maka hal-hal di ataslah yang patut kita ingat dan lakukan. Mari memaknai ulang tahun bukan kesempatan untuk hura-hura atau pesta pora sehingga kita lupa bahwa kita masih mempunyai tugas pengutusan di masa kini dan masa depan. Dalam hal ini, mari kita menjadi orang-orang utusan Tuhan dengan hidup benar, sebagaimana yang diingatkan :
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12 : 1 – 2)
Mengapa ini perlu selalu kita ingat sebagai sebuah gereja, khususnya sebagai Gereja Kristen Indonesia? Karena semuanya bukan untuk kita sendiri. Kita harus ingat keberadaan kita sebagai orang yang sudah diselamatkan mestilah :
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11 : 26)
Selamat ulang tahun ke – 29, Gereja Kristen Indonesia. Selamat ulang tahun untuk kita semua.
AW (Cermin - Warta Jemaat, 27 Agustus 2017)