72 tahun Negriku Indonesia MERDEKA…MERDEKA…MERDEKA
Saudaraku kata MERDEKA…didegungkan sejak awal memproklamasikan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dan sampai usia ke 72 tahun (17 Agustus 2017).Tapi degungan tersebut terkadang hanya sebatas mulut yang berucap dan telinga yang mendengarkan,karena tinda-kan nyata dalam memaknai kemerdekaan masih “jauh asap dari panggangnya”.Saudaraku kata MERDEKA…didegungkan sejak awal memproklamasikan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dan sampai usia ke 72 tahun (17 Agustus 2017).Tapi degungan tersebut terkadang hanya sebatas mulut yang berucap dan telinga yang mendengarkan,karena tinda-kan nyata dalam memaknai kemerdekaan masih “jauh asap dari panggangnya”.
KENAPA?Apa buktinya? Banyak bukti yang menunjukkan kegagalan kita dalam menghayati dan menghidupi nilai kemerdekaan yang di anugrahkan oleh Tuhan tersebut. Korupsi, diskriminasi, hidup yang sembrono dan pengabaian atas kelestarian lingkungan hidup di sekitar kita. Realita inilah yang sangat memprihatinkan dan menggugah hati untuk melihat kembali makna kemerdetaan bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Marilah kita berefleksi agar makna kemerdekaan terus kita degungkan sekaligus kita maknai dalam tindakan yang kongkrit:1. IMANI dan RESPONI : Kemerdekaan adalah anugrah dan karya Allah. Dilakukan oleh Allah bukan karena kebaikan manusia tapi semata-mata karena Ia sangat mengasihi umat-Nya. Oleh sebab itu setiap orang percaya patut meresponnya dengan kehidupan yang mempersaksikan cinta kasih-Nya.2. SADARI dan WUJUDKAN TINDAKAN NYATA : Setiap bentuk penindasan dan pengabaian terhadap ciptaan Tuhan adalah bentuk pengabaian terhadap Sang Pencipta (baca : Tuhan Allah). Oleh karena itu sebagai umat yang telah dimerdekakan, kita harus menghargai, menghormati, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan kelestarian lingkungan hidup.3. Akhirnya JADILAH BERKAT : Kemerdekaan bukan hanya kenikmatan dan kebahagian yang berfokus pada diri sendiri tapi harus terus menjadi perjuangan sehingga menjadi berkat bagi banyak orang.
“ Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. “(Galatia 5:13 & I Petrus 2:16)
MFNT (Cermin - Warta Jemaat, 20 Agustus 2017)