Lokomotif
Memperhatikan kereta api, maka gerbong-gerbong kereta digerakkan oleh sebuah lokomotif. Tenaga yang kuat dari lokomotif itu, menarik sebanyak mungkin gerbong yang terkait dengannya. Ke mana lokomotif itu bergerak, maka gerbong itu ikut ke arah yang sama.
Jika memperhatikan dalam kehidupan kita sebagai sebuah bangsa, maka ada perbedaan dari masa ke masa. Ada masa di mana ekonomi menjadi lokomotif bagi kehidupan bangsa kita. namun jikalau kita melihat sejak masa reformasi, politiklah yang menjadi lokomotif kehidupan kita berbangsa dan bernegara.
Akibatnya bisa ditebak; semua hal digerakkan oleh lokomotif tersebut. Dan jika kita khususnya menyaksikan semua hal memang diarahkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan politik, bahkan seorang pribadi, suatu peristiwa atau keadaan tertentu bisa dibikin sedemikian rupa untuk mengarah kepada hal-hal yang berkaitan dengan politik. Dan ketika demikian, masyarakat disuguhi dengan berbagai akrobat politik yang dilakukan, bahkan kadang tanpa ada rasa malu. Bahkan tidak jarang kegiatan keagamaan, dan juga rumah ibadah menjadi sarana untuk berkampanye menjelang pemilihanlegislatif dan pemilihan presiden, hal yang dengan jelas hal ini dilarang oleh penyelenggara Pemilu.
Gereja tidak berpolitik praktis. Itu yang harus dipegang oleh setiap kita. Gereja mestilah berdiri bagi semua kalangan. Ia tidak boleh berpihak, dan tidak boleh diseret kepada salah satu pihak. Gereja mestilah memberikan norma-norma hidup berpolitik, baik bagi masyarakat umum, para calon legislatif, maupun orang-orang yang terlibat dalam dunia politi, sehingga ketika mereka hidup dalam kehidupan politik, mereka tidaklah meninggalkan nilai-nilai Kristiani yang dimiliki oleh gereja.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya. (Roma 13 : 14)
Nilai-nilai ini sangatlah penting untuk kita terapkan dalam kehidupan kita karena sekalipun ada saja perubahan lokomotif dalam kehidupan kita.
Jadi, apapun lokomotif dalam kehidupan kita, ingatlah bahwa nilai-nilai Kristianilah yang melandasi pemikiran, perkataan dan perbuatan kita.
dalam hal ini nilai-nilai Kristiani tidaklah boleh kita tinggalkan dalam hidup kita.
Cermin - Warta Jemaat, 24 Februari 2019