Membuka Kesempatan Demi Mengupayakan Pembaruan
Pemimpin yang dipersiapkan adalah lebih baik daripada pemimpin yang didapatkan secara tidak sengaja atau terpaksa karena keadaan. Memang pemimpin yang ditemukan dirasakan lebih alami, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan. Ini disebabkan karena ia dibentuk untuk menghadapi permasalahan dan tantangan secara mandiri. Berbeda dengan pemimpin yang dipersiapkan; ia tentu sudah mendapat beberapa tips atau pelajaran untuk menghadapi permasalahan atau tantangan. Jika ia tidak hati-hati dan tidak mampu belajar, maka ia hanya akan menjadi pemimpin “kacamata kuda”. Pemimpin yang menghadapi masalah sesuai dengan “teks” yang sudah diajarkan.
Namun harus disadari bahwa tidak selalu tersedia pemimpin yang bisa ditemukan secara alami. Dalam keadaan yang demikian, kepemimpinan pun tidaklah boleh berhenti. Kepemimpinan itu harus terus dilanjutkan, diupayakan, bahkan ditumbuhkan. Oleh karena itu kita perlu menciptakan dengan sengaja pemimpinpemimpin masa kini dan masa depan. Pemimpin-pemimpin yang bisa membawa dan mengupayakan pembaruan.
Kata “menciptakan” tidak berarti mencetak pemimpin yang seragam. “Menciptakan” disini dalam arti membuka dan memberi kesempatan secara sengaja dalam pembinaan-pembinaan tertentu, dan memberikan kesempatan untuk belajar memimpin sehingga apa yang dipelajari dalam pembinaan bisa langsung diterapkan dan dalam permasalahan dan tantangan yang dihadapi, ia atau mereka bisa mencari dan mendapatkan solusi. Mengapa ini penting?, Tuhan pun memililh dan mempersiapkan bapa-bapa leluhur Israel, pemimpin-pemimpin Israel, dan murid-murid yang diutus untuk memberitakan Injil. Tuhan memberikan kesempatan bagi orang-orang yang dipilih-Nya untuk di proses dan dibentuk oleh-Nya. Dalam pilihan Tuhan itu, mereka diajar melalui berbagai pekerjaan dan permasalahan (gembala, hamba, penjala ikan, mengikut Yesus berjalan, dan lain-lain), yang daripadanya menghasilkan pengalaman transformasional tersendiri. Hal itu menolong mereka untuk dipersiapkan menjadi pemimpin kelak.
Melalui tema hari ini, sebagai keluarga besar GKI (dalam setiap lingkupnya), kita diajak untuk menyadari pentingnya membuka kesempatan bagi siapapun untuk terlibat dalam kepemimpinan jemaat. Kita perlu menciptakan pembinaan-pembinaan bagi anggota jemaat maupun pejabat Gerejawi supaya mereka menjadi pemimpin yang mampu untuk menjadi pemimpin masa kini dan masa depan. Dalam hal ini tentu semua orang perlu dibina dengan berbagai macam caranya. Tekanan kepada kaum muda bukanlah lalu meninggalkan generasi yang “tua”.Tekanan kepada kaum muda adalah pemberian kesempatan dan sekaligus dorongan kepada kaum muda-yang selama ini tersisih dan dianggap belum perlu dibina dalam kehidupan gerejawi– untuk menjadi pemeran utama dalam pembinaan-pembinaan tersebut. Dengan membuka kesempatan bagi mereka, kita (jemaat) sedang dan terus mengupayakan pembaruan bersama yang lebih baik.
Cermin - Warta Jemaat, 27 Januari 2019 (disadur dari Dasar Pemikiran bahan khotbah Pertukaran Pelayan Kebaktian GKI SW Jateng, ditulis oleh Pnt. Yohannnes Augustha Bambang Sethiawan, S.Si.Teol.)