Panik!

Written by GKI Serpong on . Posted in Cermin

Bacaan Alkitab Markus 6: 45-52“

Aku pakai baju renang yang baru. Lihat, deh.” kata Joy kepada saya. Sambil tersenyum lebar,ia memamerkan pakaian renangnya. Motifnya bunga-bunga berwarna merah, sangat cocokuntuknya.

Joy, keponakan saya yang berusia 5 tahun, sangat senang ketika tahu bahwa liburan ini kamimemutuskan untuk pergi berenang.

Dia menuju ke kolam renang dengan girang. Tapi saya tidak segirang Joy. Saya tidak bisaberenang. Karena itu, saya selalu panik ketika diajak berenang.

Pernahkah Anda merasakan panik seperti itu?Saya tidak bisa membayangkan jika saya ada bersama para murid Yesus ketika ada badai,seperti dalam bacaan kali ini. Pasti saya mengalami panik luar biasa!

Walaupun para murid itu bisa berenang, badai tetaplah sesuatu yang menakutkan. Waktu itutengah malam, angin badai menghantam perahu kayu mereka yang sederhana itu. Merekatidak bisa melihat apapun kecuali kekacauan. Mereka semua panik!

Dalam keadaan itu, ada sosok misterius yang menghampiri mereka. Sosok itu tidak berenang,tidak berada di atas perahu, tapi berjalan di atas air. Di tengah malam, badai bergelora, dansosok hantu tengah menuju mereka. Makin ketakutanlah mereka!“Tenanglah! Aku ini, jangan takut.”

Ah, sosok yang dianggap hantu itu adalah Yesus. Yesus datang untuk menolong mereka yangketakutan, bukan untuk menambah kepanikan.

Seringkali kita sudah terlalu panik karena kita sadar keterbatasan kita. Sebelum menghadapikenyataan, panik sudah terlebih dulu menguasai pikiran dan perasaan kita. Ketika panik,pertolongan pun sulit dilihat. Bahkan, Tuhan bisa dikira hantu.

Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang berkuasa atas apapun di dunia ini? Badai bisaditaklukkan-Nya, maka ketakutan seperti apapun juga pasti bisa dikalahkan oleh-Nya.

_________________________

1Sebuah renungan yang ditulis sebagai hasil pelatihan menulis bersama Larry Brook di UKRIDA, 7September 2018.Melihat Joy asyik berenang, saya ingin menemaninya. Saya lawan kepanikan saya danmemberanikan diri masuk ke kolam renang.Byur!Ternyata saya berhasil melawan kepanikan saya! Saya bisa masuk ke kolam renang. Akhirnya,saya bisa menikmati kolam renang walaupun hanya di kolam renang untuk anak-anak

bersama Joy. @manda_ruyo (Cermin - Warta Jemaat. 16 September 2018)