Back to Bible (Kembali pada Alkitab)

Ada sebuah film berjudul The Intern, yang mengisahkan sebuah perusahaan mode yang memberi ruang bagi para pensiunan untuk bekerja paruh waktu. Film ini memunculkan sebuah jurang yang cukup nyata, bahwa orang zaman dulu dan orang zaman sekarang itu berbeda. Seorang opa diberi kesempatan untuk bekerja di perus-ahaan tersebut. Ketika akan dipanggil untuk bekerja, opa ini bangun pagi-pagi, memakai jas lengkap dengan koper berisi kalkulator dan serutan pensil. Sementara anak-anak muda yang lain di kantor itu menggunakan kaos dan jeans, membawa laptop, headphone, dan handphone.

Pada saat melakukan wawancara kerja, si pewawancara bertanya: "Apa yang kamu lihat 10 tahun mendatang?" Anak muda akan menjawab dengan mudah: “Saya akan menjadi orang yang sukses, sudah mapan, sudah begini begitu dan lain-lain.” Si opa menjawab: “10 tahun lagi saya berumur 86 tahun. Apa lagi yang harus dibayangkan selain sakit pinggang berkepanjangan, semakin tua dan semakin pikun.” Pewawancaranya bingung.

Perlu disadari dengan makin bertambah umur maka ada pandangan terhadap hidup ini pun berubah. Seiring dengan berkembangan zaman, pandangan tentang hidup bisa berubah. Tapi satu hal yang tidak berubah yaitu Firman Tuhan. Luar biasa dan ajaib bahwa Alkitab kita tetap memberikan penguatan sejak dulu, sekarang dan sampai sepanjang masa.

Apa kata Alkitab soal hidup? Menurut Galatia 5:16-26 ada dua hal yang sangat berbeda: daging dan Roh. Keduanya sangat berbeda dan bertentangan satu dengan yang lain. Mana yang mau kita ikuti? Yang daging atau yang Roh? Tentu kita akan memilih yang Roh! Tapi daging itu tetap ada dalam diri kita dan itu selalu bertentangan dengan Roh.

Dengan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, yang sudah ditebus dengan kuasa kebangkitan Kristus atas maut, maka kita punya cara pandang baru di dalam Kristus. Itulah kenapa Paulus mengatakan tentang buah Roh. Buah Roh adalah hal-hal yang menjadi tanda bagi orang yang sudah mengalahkan kedagingan. Sembilan hal inilah yang menjadi acuan hidup orang Kristen untuk menjaga hidup berkemenangan di dalam Tuhan di segala zaman.

Dengan perubahan yang ada, apa yang bisa kita lakukan? Tentu berpegang pada apa yang benar. Back to Bible menjadi pegangan kita untuk menyikapi perkembangan zaman. Walaupun dunia berubah, kita tetap harus memiliki prinsip untuk menghadapinya, yaitu berlandaskan Firman Tuhan. Galatia 5:16-26 adalah sebagian kecil dari begitu banyak hal yang dibahas dalam Alkitab. Masih ada hal yang menjadi pegangan kita di tengah dunia ini. Namun, bagaimana kita tahu apa yang menjadi pegangan jika Alkitab tidak dibaca? Jangan-jangan kita masih membawa serutan dan kalkulator, sementara dunia sudah beralih ke hal-hal yang lebih canggih.

Perkembangan zaman sekarang ini memudahkan kita untuk bisa mengakses Alkitab dalam genggaman kita. Tidak perlu repot membawa Alkitab dalam bentuk buku, di handphone sudah ada. Pertanyaannya, apakah dengan kemudahan seperti itu kita makin sering membaca Alkitab? Bisa jadi Alkitab hanya jadi pajangan di handphone, yang dibuka hanya kalau sedang ibadah Minggu saja.

Mari kita bersama menggumuli Firman Tuhan sebagai pegangan hidup, perlengkapan kita dalam menyikapi perubahan dan perkembangan zaman. Firman Tuhan itu Ya dan Amin, dari sekarang sampai selama-lamanya. Ayo, makin sering membaca Alkitab! 

@manda_ruyo (Cermin - Warta Jemaat, 13 Mei 2018)