Sumbatan

Written by GKI Serpong on . Posted in Cermin

Kalau ada saluran yang tersumbat, pasti akan menimbulkan gangguan. Sebagai contoh, aliran pembuangan air tersumbat maka akan menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi sumber penyakit. Hidung tersumbat akan menyulitkan pernafasan dan membuat aktivitas terganggu. Penyumbatan di pembuluh darah juga mengganggu sistem aliran darah ke seluruh tubuh sehingga menjadi penyakit. Sumbatan itu mengganggu, membuat tidak nyaman, dan bahkan merusak. Maka dari itu sumbatan harus diatasi segera sebelum kemudian menimbulkan lebih banyak gangguan, ketidak-nyamanan, dan kerusakan.

Sumbatan bisa juga terjadi pada relasi manusia dengan Tuhan. Ada banyak hal yang bisa mengganggu aktivitas ibadah kepada Tuhan. Sebagai contoh, pekerjaan yang terlalu menyita waktu, persoalan hidup yang bertubi-tubi, dan banyak hal lain. Akibatnya, semua hal yang dijalani jadi seperti rutinitas belaka, tidak lagi bersemangat, dan akhirnya membuat hidup ini seakan berlangsung secara otomatis. Bisa jadi, ini adalah tanda adanya sumbatan dalam relasi dengan Tuhan.

Sumbatan yang dibiarkan terlalu lama akan merusak. Demikian juga kalau sumbatan dalam relasi dengan Tuhan didiamkan cukup lama dan tidak dipulihkan, maka sumbatan itu akan merusak hubungan. Jangan tunggu sampai rusak! Belum terlambat untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan menghilangkan sumbatan yang mengganggu itu.

Ingat ada lagu rohani yang mengatakan bahwa Dia (baca: Tuhan) hanya sejauh doa? Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan nabi Yesaya, “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yes. 55: 6) Tuhan itu dekat! Kalau ada yang merasa bahwa Tuhan begitu jauh, itu karena ada sesuatu yang menghalangi sehingga membuat relasi itu tampak jauh dan sulit dijangkau. Tuhan tidak sulit dijangkau, Dia hanya sejauh doa. Artinya, diperlukan kemauan dan kerendahan hati untuk mengakui adanya sumbatan dan mengatasinya demi relasi yang lebih baik dengan Tuhan.

“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yes. 55: 7) Sadarilah sumbatan-sumbatan yang menghalangi dan segeralah memperbaikinya. Datanglah kepada-Nya, sebab Ia dekat.


@manda_ruyo (Cermin - Warta Jemaat, 07 Juli 2019)