“Hal Mengikut Dia” (Lukas 14:25-35)

Written by GKI Serpong on . Posted in Cermin

Pergumulan terberat yang harus dihadapi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah ketika ia harus memilih antara melepaskan miliknya dan mengikut Tuhan Yesus atau memegang miliknya dan meninggalkan Tuhan Yesus. Mengapa pergumulan ini disebut sebagai pergumulan yang terberat dalam hidup orang Kristen? Jawabnya, karena selama manusia masih hidup di dunia ini, ia selalu ingin memiliki sesuatu yang bisa menjamin atau mengamankan hidupnya. Milik itu bisa berupa harta benda, status dan kedudukan, tradisi atau budaya, kepandaian atau relasi kekeluargaan yang kuat yang dapat melingkupi dan melindunginya. Itulah sebabnya, keterikatan pada milik tersebut membuat orang percaya akan berpikir ratusan kali, bahkan ribuan kali, untuk melepaskan miliknya demi mengikut Tuhan Yesus. Meminjam istilah Budhisme, inilah yang disebut ‘lobha’ yaitu kemelekatan yang sangat terhadap sesuatu, sehingga membuat pikiran selalu merasa lapar, serakah serta tidak puas dengan apa yang telah dimiliki. Hal inilah yang menyebabkan manusia kehilangan orientasi hidup dan kebahagiaan yang sejati.

Oleh karena itu, menarik untuk memerhatikan bagaimana Tuhan Yesus mengajukan pilihan yang hakiki di atas kepada orang banyak yang mengikuti-Nya. Dalam kisah Injil Lukas 14:25-35, pilihan ini diajukan oleh Tuhan Yesus ketika orang banyak berduyun-duyun mengikuti-Nya. Mereka mengikuti Tuhan Yesus karena mereka berpikir bahwa mereka akan mendapatkan kebahagiaan Kerajaan Allah yang luar biasa itu dengan mudah dan tanpa prasyarat apa pun. Itulah sebabnya, pilihan yang diajukan Tuhan Yesus ini menjadi pergumulan yang sangat serius dan menantang bagi pengikut-Nya. Prinsipnya: tidak ada keputusan yang sangat penting dalam hidup ini yang diambil tanpa membayarnya dengan harga yang pantas.

Bagi Tuhan Yesus, setiap orang yang ingin mengikut Dia, harus memilih: melepaskan miliknya dan mengikut Tuhan Yesus atau memegang miliknya dan meninggalkan Tuhan Yesus. Tidak ada pilihan lain dan tidak logika “both-and” (pilih ini dan itu). Karena itu, pilihan ini harus dipertimbangkan secara serius, sebab pilihan ini pasti membawa konsekuensi yang tidak mudah dan tidak boleh disesali kemudian, apapun pilihan kita. Tuhan Yesus ingin para pengikut-Nya memilih dengan tegas dan sadar sepenuhnya.