Memilih dan Memilih

Written by GKI Serpong on . Posted in Cermin

Setiap hari sejak bangun tidur sampai tidur lagi di malam hari kegiatan memilah (memisahkan) dan memilih selalu kita lakukan. Ketika pagi hari kita memilih untuk bangun pagi atau tetap di tempat tidur. Di malam hari kita memilih untuk tidur cepat, tidur larut malam atau begadang. Dalam memilah kita juga melakukannya setiap hari; kita memilah barang-barang yang hari ini diperlukan, dipakai dengan yang tidak diperlukan atau dipakai.

Kegiatan yang sehari-hari itu juga berkaita dengan pilihan dan juga aktivitas memilahkan apa yang perlu dan tidak perlu kita lakukan. Dalam hal informasi kita bisa memilih dan memisahkan; mana informasi yang baik dan bermanfaat buat kita atau informasi yang menyesatkan bahkan mungkin juga menjerumuskan kita kepada hal-hal yang negatif dalam hidup ini. Dalam memilih dan memilah mana perbuatan yang kita lakukan dalam hidup juga kita bisa memilahkan perbuatan yang baik dan buruk lalu memilih perbuatan apa yang akan kita lakukan dalam hidup.

Oleh karena itu kita perlu panduan untuk kita memilah dan memilih apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dalam hidup kita. Sebagai orang beriman maka tentulah Firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita setiap hari. Firman yang menuntun kita hari lepas hari sehingga kita menunjukkan bahwa kita adalah orang beriman. Lukas 10 : 27; yang merupakan jawaban seorang ahli Taurat meringkaskan apa yang mesti kita lakukan dalam hidup kita:

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”

Ya, mengasihi Tuhan dan sesama kita. Itulah pedoman dalam kita memilah dan memilih dalam bertutur kata dan berbuat dalam hidup kita. Pertanyaan yang mesti menjadi pemandu kita sepanjang kita memilah dan memilih adalah Apakah apa yang aku ucapkan dan lakukan benar-benar sudah mencerminkan kasih kepada Tuhan dan sesama? Atau sebaliknya: justru apa yang aku katakan dan lakukan itu sudah melukai Tuhan dan sesama? Inilah yang menjadi panduan kehidupan kita sebagai orang beriman sehingga kita mengetahui apakah hidup kita menjadi berkat atau bahkan menjadi bencana bagi orang lain dalam hidup kita.


AW (Cermin - Warta Jemaat, 09 September 2018)