Belajar dari Pertandingan Sepakbola

Written by GKI Serpong on . Posted in Cermin

Bulan ini dunia dimanjakan dengan tontonan selebritas kulit bundar melalui sajian bernama Piala Dunia. Kaum yang awam sepakbola pun ikut mengetahui pergelaran terbesar di dunia tendang menendang ini. Tentu ini sangat dimaklumi. Gaung Piala Dunia sanggup memengaruhi telinga orang, khususnya mengenai peristiwa besar sejagat ini. Setidaknya hasil pertandingan bisa jadi bahan pembicaraan, entah di kantor, di pasar, atau di manapun manusia berjumpa sesamanya. Bahkan orang yang tidak kenal bisa saling bicara ketika sudah membahas urusan yang satu ini. Ada tim yang diunggulkan, ada yang sekadar dianggap numpang lewat. Ada yang sudah berkali-kali juara, namun ada juga yang baru pertama kali ini ikut serta.

Bagi penggemar sepakbola, menyaksikan pertandingan sepakbola sungguh nikmat. Apalagi jika disuguhi tontonan yang memukau, dengan atraksi yang memikat mata. Jika yang bermain adalah pujaan hati, plus hasil yang sesuai keinginan, maka lengkaplah hiburan yang kita harapkan dari sebuah pertandingan sepakbola.

Bola itu bundar. Itu kata kebanyakan orang. Ungkapan ini sering mengiringi prediksi atau dugaan mengenai hasil sebuah pertandingan sepakbola. Jadi kalau tim kuat akhirnya kalah melawan tim lemah, setiap orang – khususnya yang menjagokan tim kuat itu menang – diharapkan bisa menerimanya dengan lapang dada. Apalagi jika sampai menit tertentu tim itu masih unggul dari lawannya.

Bundarnya bola serupa dengan bumi yang kita diami ini. Oleh karena itu apa yang terjadi di dalamnya bisa saja serupa. Ada hal-hal yang kita harapkan terjadi di masa depan, namun kenyataannya berbeda. Padahal sebelumnya kita meyakini hal itu sangat mungkin. Sebuah ayat Alkitab mengingatkan kita mengenai segala kemungkinan dalam hidup manusia. Di satu sisi kita bisa mengalami masa-masa menyenangkan, namun tak tertutup kemungkinan masa itu bisa segera berbalik menjadi sesuatu yang menyedihkan. Seperti yang tertulis, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” (Ayub 2.10b)

Sepakbola bukan hanya sekadar olah raga yang menawarkan hiburan semata. Di dalamnya terkandung berbagai pembelajaran hidup. Oleh karena itu, sambil menonton pertandingannya – sekalipun di masa libur anak-anak sekolah – mari kita belajar. Supaya kita bisa makin mengerti apa yang ditawarkan oleh kehidupan ini, sekaligus menjadi lebih bijak menghadapinya.

Jadi, mari kita menikmati nonton sepakbola sambil belajar! 


YeeNWe (Cermin - Warta Jemaat, 1 Juli 2018)